Hal ini terungkap dalam salah satu dokumen yang dirilis di situs resmi Arsip Negara AS. Dokumen itu memperlihatkan salinan memo yang dikirimkan Direktur Biro Penyelidikan Federal (FBI) kala itu, John Edgar Hoover, kepada Gedung Putih.
Bertajuk "Reaksi Soviet dan Pejabat Partai Komunis terhadap Pembunuhan Presiden John F. Kennedy", dokumen itu merinci tanggapan Rusia terhadap pembunuhan Kennedy berdasarkan informasi dari sumber-sumber di dalam negeri.
"Sumber kami menambahkan bahwa dalam instruksi dari Moskow, mereka mengindikasikan bahwa 'sekarang' KGB (Komite Keamanan Negara Rusia) memiliki data yang mengindikasikan Presiden Johnson bertanggung jawab atas pembunuhan Presiden John F. Kennedy," demikian bunyi memo itu.
Markas KGB pun mendesak pemerintah Rusia untuk mencari tahu hubungan personal antara Johnson dan Keluarga Kennedy, terutama dengan "Ted" Kennedy.
Dalam memo itu, Hoover juga menjelaskan bahwa menurut sejumlah sumber, pejabat Partai Komunis dan Uni Soviet juga takin ada konspirasi tertata rapi di sayap "ultrakanan" di AS untuk memicu kudeta.
"Mereka tampak yakin bahwa pembunuhan itu bukan hanya perbuatan satu orang, tapi dari rencana yang disusun secara hati-hati dengan beberapa orang ambil peranan," tulis Hoover.
Soviet pun khawatir dengan sejumlah jenderal tak beetanggung jawab di AS akan memanfaatkan kekosongan kepemimpinan ini untuk meluncurkan rudal ke Uni Soviet.
"Mereka menyebut dia sebagai maniak berpenyakit syaraf yang tidak loyal kepada negaranya dan lain-lain," tulis Hoover.
Namun dalam dokumen lainnya, Oswald dilaporkan sempat berhubungan dengan seorang agen Komite Keamanan Negara Soviet (KGB) sekitar dua bulan sebelum menjalankan aksinya pada 22 November 1963.
Dokumen ini hanya salah satu dari 2.891 data yang dirilis oleh badan Arsip Nasional AS melalui situs resmi mereka sesuai perintah dari Presiden Donald Trump.
Reuters melaporkan, Trump awalnya ingin mengungkap semua dokumen mengenai tragedi pembunuhan itu, sesuai dengan perintah Kongres pada 1992 silam.
Mandat Kongres itu menetapkan, semua dokumen penyelidikan kematian presiden AS ke-35 itu harus dibuka untuk publik paling lambat pada 26 Oktober 2017.
Namun, Trump mengatakan bahwa ia sepakat untuk tak merilis sejumlah dokumen penyelidikan itu atas alasan keamanan.
Sejumlah pejabat administrasi mengatakan kepada AFP, permintaan untuk merahasiakan sejumlah dokumen ini datang dari CIA dan FBI. (has/)
Baca Kelanjutan Dokumen: Soviet Yakin Presiden Johnson Dalang Kasus Kennedy : http://ift.tt/2iBqsmDBagikan Berita Ini
0 Response to "Dokumen: Soviet Yakin Presiden Johnson Dalang Kasus Kennedy"
Post a Comment