“Seluruh penduduk di Pulau Mare telah diungsikan ke tempat paling aman. Terdapat dua WNI pengelola Hotel Nengone Village. Keduanya melaporkan bahwa seluruh hotel telah dikosongkan dan pihak keamanan memandu pengungsian penduduk,” demikian pernyataan Konsulat Jenderal RI di Noumea, Kaledonia Baru, yang diterima CNNIndonesia.com.
KJRI memaparkan ada sekitar 350 WNI dan sedikitnya 7.000 diaspora keturunan Indonesia yang tinggal di Kaledonia Baru. Hingga saat ini, KJRI mengatakan tidak ada laporan korban jiwa akibat gempa dan tsunami tersebut.
Tsunami kecil pun sempat terdeteksi tak lama setelah gempa terjadi. Diperkirakan gelombang tsunami mencapai satu meter di atas permukaan air pasang biasa di beberapa bagian Kaledonia Baru dan sekitarnya.
Diberitakan Reuters, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) di Hawaii telah mengeluarkan peringatan tsunami bagi pulau-pulau yang memiliki jarak 300 kilometer dari pusat gempa, namun tak lama telah dicabut.
“Kami sedikit takut kami baru saja merasakan gempa bumi malam harinya dan hari ini adalah yang cukup besar kami rasakan,” kata Wayan Rigault, manajer bidang komunikasi Hotel Nengoe Village di Mare, daratan terekat dari pusat gempa.
Di Jakarta, Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan di Kaledonia Baru, terutama terkait keselamatan para WNI di sana.
“Kami akan lihat perkembangannya, tentu jika ada [dampak kerusakaan] dan di rasa perlu, kami akan bantu dalamhal bantuan kemanusiaan. Kita lihat dulu sejauh mana dampaknya baru kami akan ambil langkah,” kata Fachir usai membuka kegiatan “Oil Palm Course 2017” di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri RI, Senin (20/11). (nat)
Baca Kelanjutan Gempa dan Tsunami Terjang Kaledonia Baru, Dua WNI Dievakuasi : http://ift.tt/2jFvcbmBagikan Berita Ini
0 Response to "Gempa dan Tsunami Terjang Kaledonia Baru, Dua WNI Dievakuasi"
Post a Comment