Jakarta, CNN Indonesia -- Dua warga Indonesia (WNI) dievakuasi dari Pulau Mare, Kepulauan Kaledonia Baru, setelah gempa berkekuatan 7,3 skala Richter mengguncang perairan selatan Pasifik itu pada Senin (20/11) waktu setempat. Gempa tersebut turut memicu gelombang tsunami kecil di sepanjang pantai Kaledonia Baru dan sekitarnya seperti Vanuatu.
“Seluruh penduduk di Pulau Mare telah diungsikan ke tempat paling aman. Terdapat dua WNI pengelola Hotel Nengone Village. Keduanya melaporkan bahwa seluruh hotel telah dikosongkan dan pihak keamanan memandu pengungsian penduduk,” demikian pernyataan Konsulat Jenderal RI di Noumea, Kaledonia Baru, yang diterima CNNIndonesia.com.
KJRI memaparkan ada sekitar 350 WNI dan sedikitnya 7.000 diaspora keturunan Indonesia yang tinggal di Kaledonia Baru. Hingga saat ini, KJRI mengatakan tidak ada laporan korban jiwa akibat gempa dan tsunami tersebut.
Gempa pada Senin pagi itu dilaporkan berpusat di kedalaman 10 kilometer perairan selatan Pasifik, sekitar 82 kilometer timur Kaledonia Baru. Guncangan besar itu merupakan yang kedua terjadi di titik yang sama dalam 12 jam terakhir dan ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir.
Tsunami kecil pun sempat terdeteksi tak lama setelah gempa terjadi. Diperkirakan gelombang tsunami mencapai satu meter di atas permukaan air pasang biasa di beberapa bagian Kaledonia Baru dan sekitarnya.
Diberitakan Reuters, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) di Hawaii telah mengeluarkan peringatan tsunami bagi pulau-pulau yang memiliki jarak 300 kilometer dari pusat gempa, namun tak lama telah dicabut.
Sementara itu, sejumlah warga di kepulauan berpenduduk sekitar 250 ribu jiwa itu melaporkan tidak ada kerusakan signifikan yang terjadi akibat gampa. Beberapa resort serta objek wisata di kepulauan Kaledonia Baru pun telah dikosongkan.
“Kami sedikit takut kami baru saja merasakan gempa bumi malam harinya dan hari ini adalah yang cukup besar kami rasakan,” kata Wayan Rigault, manajer bidang komunikasi Hotel Nengoe Village di Mare, daratan terekat dari pusat gempa.
Di Jakarta, Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan di Kaledonia Baru, terutama terkait keselamatan para WNI di sana.
Dia mengatakan Indonesia siap menyalurkan bantuan kemanusiaan jika dampak gempa dan tsunami di wilayah itu dirasa besar dan signifikan.
“Kami akan lihat perkembangannya, tentu jika ada [dampak kerusakaan] dan di rasa perlu, kami akan bantu dalamhal bantuan kemanusiaan. Kita lihat dulu sejauh mana dampaknya baru kami akan ambil langkah,” kata Fachir usai membuka kegiatan “Oil Palm Course 2017” di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri RI, Senin (20/11). (nat)
Let's block ads! (Why?)
Baca Kelanjutan Gempa dan Tsunami Terjang Kaledonia Baru, Dua WNI Dievakuasi : http://ift.tt/2jFvcbm
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Bus Wisatawan Terbakar di China, 26 Tewas
Jakarta, CNN Indonesia -- Bus wisatawan yang terbakar di China menewaskan 26 penumpang dan membuat … Read More...
Tabrakan Bus di Ghana, 60 Orang Tewas
Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 60 orang tewas akibat kecelakaan bus di daerah Bono Timur, Gha… Read More...
VIDEO: Trump Mendadak Batalkan Sanksi untuk Korea Utara
Reuters, CNN Indonesia | Sabtu, 23/03/2019 10:56 WIB
Bagikan :
Jakarta, CNN Indonesia --… Read More...
FOTO: Air Bagai Emas di Venezuela[unable to retrieve full-text content]
Di tengah krisis berkepanjangan, warga Venezuela kini sangat … Read More...
Selandia Baru 'Pulihkan Diri' dari Teror Penembakan
Jakarta, CNN Indonesia -- Umat Islam disebut telah kembali beribadah di masjid utama Christchurch p… Read More...
0 Response to "Gempa dan Tsunami Terjang Kaledonia Baru, Dua WNI Dievakuasi"
Post a Comment