“Kami sangat khawatir dengan aksi terorisme di Asia Tenggara secara khusus. Ini merupakan masalah kita bersama. Oleh karena itu, kami memberikan bantuan,” ujar Duta Besar Kanada untuk ASEAN, Marie-Louise Hannan, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (17/11).
Dana tersebut merupakan bagian dari skema program bantuan Pembangunan Kapasitas Anti-kejahatan dan Pembangunan Kapasitas Kontra-Terorisme oleh misi Kanada di Asia Tenggara.
Dengan dana 3 juta dolar Kanada (sekitar Rp 31,8 miliar), Kanada akan membiayai program pelatihan bagi aparat ASEAN dan Interpol untuk mengidentifikasi serangan teroris dan ekstremis, termasuk para militan yang kembali dari zona perang.
Dalam pos kedua, selama empat tahun terhitung mulai 2017, Kanada akan mengucurkan dana 1,78 juta dolar Kanada (sekitar Rp 18,8 miliar) untuk menguatkan kapasitas badan keuangan di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Bangladesh dalam sektor anti-pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Hannan mengatakan, salah satu program yang dibiayai melalui pos ketiga ini adalah pelatihan INTERPOL untuk memperkuat pertahanan maritim antara Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Menurut Hannan, program ini berkesinambungan dengan upaya kawasan untuk memberantas pembajakan kapal yang menjadi sorotan setelah terjadi sejumlah penyanderaan oleh kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina.
“Kanada juga memiliki kepentingan dalam keamanan di kawasan ini. Bantuan ini merupakan bukti dari komitmen kami,” kata Hannan. (nat)
Baca Kelanjutan Kanada Bantu Rp 87,8 Miliar untuk Basmi Terorisme di ASEAN : http://ift.tt/2AV4oYIBagikan Berita Ini
0 Response to "Kanada Bantu Rp 87,8 Miliar untuk Basmi Terorisme di ASEAN"
Post a Comment