Jurnalis Reuters melaporkan, kendaraan lapis baja mulai bergerak dari barak militer menuju pusat Harare, sehari setelah kepala tentara Zimbabwe, Jenderal Constantino Chiwenga, mengancam akan melakukan intervensi untuk mengakhiri ketegangan setelah Presiden Robert Mugabe memecat wakilnya.
Menjelang tengah malam, para tentara dengan agresif memerintahkan para pengendara mobil di pusat ibu kota itu untuk menyingkir.
"Jangan mencoba melakukan hal yang lucu. Pergi saja!" teriak salah satu tentara kepada reporter Reuters.
Duta Besar Zimbabwe untuk Afrika Selatan, Isaac Moyo, pun membantah kabar upaya kudeta itu dengan berkata, "Tak ada apa-apa. Itu hanya tuduhan di media sosial."
Namun, ketegangan kian menjadi setelah tentara mengambil alih markas kantor penyiaran negara, ZBC, pada Rabu (15/11) dini hari.
Kabar mengenai mengenai kudeta pun semakin kuat. Spekulasi ini berawal dari pernyataan Chiwenga yang mengatakan bahwa dia akan mengintervensi untuk mengakhiri kericuhan akibat pemecatan Wakil Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, pada 6 November lalu atas tuduhan tidak loyal.
Jika menilik sejarah Zimbabwe dari masa perjuangan kemerdekaan, banyak pihak bingung mendengar kabar keretakan hubungan antara Mugabe dan Mnangagwa.
Sejak masa perjuangan, Mnangagwa dikenal sebagai anak didik Mugabe yang setia menemani sang pemimpin selama lima dekade di penjara, perang gerilya, hingga akhirnya duduk di istana.
Mnangagwa pun tetap mendukung Mugabe meski para pengikutnya di partai ZANU-PF ingin melengserkan sang presiden.
Dengan pemecatan ini, popularitas Mugabe di mata publik kian turun, padahal ia akan mengikuti pemilihan umum pada tahun depan dengan lawan yang cukup kuat, Morgan Tsvangirai. (has)
Baca Kelanjutan Kerahkan Tank ke Ibu Kota, Jenderal Zimbabwe Dituduh Kudeta : http://ift.tt/2yEHL9HBagikan Berita Ini
0 Response to "Kerahkan Tank ke Ibu Kota, Jenderal Zimbabwe Dituduh Kudeta"
Post a Comment