"Itu bukan karena cuaca. Dia hanya terlalu takut menghadapi lirikan tajam mata pasukan kami," tulis surat kabar pemerintah Rodong Sinmun lewat tajuknya, sebagaimana dikutip AFP, Rabu (15/11). Lebih jauh surat kabar itu malah menyatakan Trump layak dihukum mati karena menghina pemimpin mereka, Kim Jong-un.
Trump memang sempat menjadi sorotan publik internasional karena berencana mengunjungi zona demiliterisasi (DMZ) yang membatasi Korut dan Korsel, di tengah meningkatnya ketegangan akibat ambisi rudal dan nuklir Pyongyang.
Meski akhirnya kunjungan itu batal, Trump tak berhenti menyulut provokasi dengan Korut. Setelah menghadiri pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Vietnam, Trump kembali menyindir pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un.
"Mengapa Kim Jong-un meledek saya 'tua', padahal saya tidak akan pernah memanggilnya 'pendek dan gendut'?" ujar Trump melalui akun Twitter pribadinya.
Menutup pernyataan tersebut, Rodong Sinmun menyatakan, "Dia harus tahu bahwa dia hanyalah seorang kriminal terselubung yang dihukum mati oleh rakyat Korut."
Pemberitaan ini menambah panjang daftar saling serang pernyataan antara Korut dan Trump yang memanas sejak Korut mengancam menembakkan rudal ke Guam, wilayah AS di Pasifik.
Trump bahkan sempat mengatakan bakal "benar-benar menghancurkan Korut" saat berpidato di hadapan sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. (has)
Baca Kelanjutan Korut: Trump Takut dengan Lirikan Mata Pasukan Kami : http://ift.tt/2iharzaBagikan Berita Ini
0 Response to "Korut: Trump Takut dengan Lirikan Mata Pasukan Kami"
Post a Comment