“Pemberitaan itu tidak benar, semuanya hanya rumor,” kata Atase Pers Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Fawwaz Abdullah Al Othaimin, lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (17/11), tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Kabar mundurnya Raja Salman dari tahta kerajaan kembali muncul di sejumlah media Arab belakangan ini. Menurut kabar yang dilansir saluran televisi Iran, Press TV, Rabu (16/11), Raja Salman akan mengumumkan keputusan itu dalam waktu dua hari ke depan.
Saudi hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan terakit kabar tersebut. Namun, Press TV melaporkan bahwa stasiun televisi Saudi, Al-Arabiya, sempat mengumumkan kabar itu melalui akun Twitternya, namun tak lama dihapus.
Kabar mundurnya Raja Salman juga sempat muncul sekitar Juli lalu tak lama setelah dirinya memecat keponakannya, pangeran Mohammed bin Nayef, sebagai putra mahkota dan menunjuk anaknya, Pangeran untuk mengisi jabatan itu.
Lebih lanjut, sejak Pangeran Salman menjabat sebagai putra mahkota, Saudi melakukan reformasi yang cukup mengguncang negara di Timur Tengah itu. Misalnya mulai memperhatikan hak kaum perempuan hingga menggencarkan operasi pemberantasan korupsi.
Sejauh ini, Komite Anti-Korupsi Saudi yang dipimpin Pangeran Salman telah menangkap 11 pangeran, empat menteri yang masih menjabat, dan puluhan bekas menteri.
“Memang ada agenda pemerintah untuk memberantas korupsi yang tidak pandang bulu setinggi apapun tingkatannya. Karena nilai yang dikorupsi cukup tinggi dan semua diproses sama,” kata Al Shuaibi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (15/11).
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saudi Bantah Kabar Raja Salman akan Turun Tahta"
Post a Comment