Saat ledakan terjadi, sang Imam muda, Mohammed Abdel Fattah (26) tengan menyampaikan khotbah Jumat.
"Saya baru dua menit menyampaikan khotbah saat saya dengar dua ledakan di luar masjid, kemudian saya melihat jamaah berjalan dengan ketakutan," katanya dikutip dari AFP.
"Kemudian orang-orang memasuki masjid dan mulai menembaki semua yang masih berdiri," kata Abdel Fattah dari atas ranjang rumah sakit di kota Al-Husayniya.
Dia sendiri sudah menjadi imam selama dua tahun di Masjid Rawda yang sering dikunjungi sufi. Dia mengatakan bahwa saat itu, dia tengah berkhotbah tentang Muhammad, nabi umat manusia.
Sang Imam jatuh dari mimbar saat serangan terjadi. Karena kepanikan yang terjadi, dia pun terinjak-injak oleh jamaah yang mencoba melarikan diri. Saat terjatuh dan terinjak, tubuhnya tertimpa oleh mayat-mayat berlumur darah dan membuatnya tak bisa bergerak serta melihat apa yang terjadi.
"Begitu penembakan terjadi, saya jatuh, saya tidak melihat atau merasakan apapun kecuali dua atau tiga tubuh berdarah yang jatuh ke atas saya."
Abdel Fattah menderita luka memar, namun kesehatannya terlihat membaik.
"Jika kesehatan saya mengizinkan, saya akan membali minggu depan (ke masjid Rawda) dan menyelesaikan khotbah saya," ucapnya. (chs)
Baca Kelanjutan Sumpah Imam Mesir dan Khotbah yang Belum Usai di Masjid Sinai : http://ift.tt/2iRLbQmBagikan Berita Ini
0 Response to "Sumpah Imam Mesir dan Khotbah yang Belum Usai di Masjid Sinai"
Post a Comment