Search

Kesan Atlet Korut Kunjungi Korsel selama Olimpiade

Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan anggota delegasi Korea Utara yang terdiri dari 229 pemandu sorak dan 22 atlet mulai meninggalkan Korea Selatan, Senin (26/2), seiring rampungnya gelaran Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang pada 25 Februari lalu.

Kantor imigrasi dan bea cukai Paju, Provinsi Gyeonggi, menyatakan ada 299 warga Korut yang telah menyeberang perbatasan sampai 12.38 waktu setempat.

Di pos pemeriksaan, seorang atlet hoki es perempuan Korut mengatakan kepada wartawan lokal bahwa setiap pertandingan yang mereka lakukan bersama pemain hoki Korsel adalah momen "mengesankan." Selama olimpiade, pemain hoki kedua negara bergabung dalam satu tim di bawah bendera unifikasi.

Pemain hoki tersebut percaya bahwa tim kedua negara akan bersatu lagi di masa depan. "Kami akan bersatu kembali nanti, itu pasti," katanya sebagaimana dikutip Asia One, Selasa (27/2).

Dalam kesempatan yang sama, pasangan atlet seluncur es Ryom Tae-ok dan Kim Ju-sik juga turut mengungkapkan kesan baik selama mengikuti olimpiade.

"Terima kasih atas dukungan yang antusias kepada kami," ujar Kim Ju-sik.

Sementara itu, seorang anggota pemandu sorak Korut mengatakan gelaran olimpiade merupakan peluang yang menunjukkan bahwa kerjasama kedua negara merupakan kunci persatuan.

"Saya pikir kedua Korea bisa bersatu sesegera mungkin seperti kita adalah satu. Saya sangat bahagia karena bisa ikut menyemangati tim hoki Korea yang bersatu," kata sang pemandu sorak.

Tim pemandu sorak Korut pertama kalinya berkunjung ke Korsel sejak 13 tahun terakhir. Selama 19 hari di Pyeongchang, mereka kerap beraksi menyemangati tim hoki unifikasi Korea.

Seorang wartawan kantor berita pemerintah Korut, Kim Kang-kuk, mengatakan seluruh pertandingan olimpiade merupakan momen-momen bersejarah. Jurnalis KCNA itu menganggap momen paling istimewa dalam olimpiade kali ini adalah ketika tim hoki Korsel dan Korut bertanding di bawah tim yang sama.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, delapan anggota delegasi pejabat tinggi negara terisolasi itu, termasuk seorang jenderal yang menangani hubungan kedua negara, Kim Yong-chol, baru meninggalkan Negeri Ginseng hari ini.

Meski dihujani protes, Kim tetap datang ke Pyeongchang untuk menghadiri upacara penutupan olimpiade akhir pekan lalu.

Kunjungan delegasi altet dan pejabat tinggi Korut di Pyeongchang selama olimpiade diharapkan memperbesar peluang dialog dan unifikasi kedua Korea.

Seusai olimpiade berlangsung, Presiden Korsel Moon Jae-in berjanji bisa membawa Amerika Serikat dan Korut menuju meja perundingan.

Pemandu sorak Korut mengaku senang berada di Korsel.Pemandu sorak Korut mengaku senang berada di Korsel. (AFP Photo/Roberto Schmidt)
Moon bahkan mendesak Korut dan AS agar bisa merealisasikan dialog itu sesegera mungkin.

"Baru-baru ini, Korut telah menunjukkan niat membuka diri untuk secara aktif berdialog dengan AS. AS juga telah menyampaikan pentingnya berdialog dengan Korut," ucap Moon kepada wartawan di Seoul.

"AS mesti meringankan persyaratannya untuk berdialog dengan Korut. Korut juga harus menunjukkan niatnya melucuti senjata nuklirnya. Sangat penting AS dan Korut duduk bersama secepatnya," kata Moon.

(aal)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Kesan Atlet Korut Kunjungi Korsel selama Olimpiade : http://ift.tt/2CLH13P

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kesan Atlet Korut Kunjungi Korsel selama Olimpiade"

Post a Comment

Powered by Blogger.