
Permintaan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menerima delegasi MILF di kantornya, Kamis (1/2) pagi.
“Pagi ini ibu Menlu menerima kunjungan delegasi MILF. Dalam konteks sandera, Menlu meminta dukungan MILF membantu membebaskan WNI yang masih menjadi sandera,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir dalam media brifing rutin di Ruang Palapa, Gedung Kemlu RI, Pejambon, Jakarta, Kamis (1/2).
Selain minta bantuan pembebasan WNI yang masih dalam penyanderaan, Retno juga mengharapkan agar MILF dapat mencegah insiden penculikan dan penyanderaan di Filipina Selatan.
“Menlu sampaikan kekhawatirannya soal sandera ini dan lebih dari itu, pesan kita adalah meminta mereka bisa mencegah hal seperti ini terjadi lagi ke depannya,” kata Arrmanatha.
MILF adalah kelompok milisi yang berpusat di Filipina Selatan. Mencakup Mindanao, Kepulauan Sulu, Tawi-tawi Palawan, Basilan dan beberapa pulau yang bersebelahan.
Kelompok itu dibentuk oleh Salamat Hashim, sebagai pecahan dari Front Pembebasan Nasional Moro 1978, yang kala itu meneken perdamaian dengan pemerintah Filipina. MILF juga telah menghasilkan kesepakatan damai dengan pemerintah Filipina. Kelompok ini kini dipimpin oleh Murad Ebrahim.
Adapun Abu Sayyaf telah lama menjadi ancaman keamanan bagi Filipina. Kelompok yang berbaiat kepada ISIS itu terbentuk di era 90-an dengan sokongan dana dari jaringan Al Qaidah.
Berbasis di Filipina Selatan, terutama Jolo, Basilan dan Mindanao, Abu Sayyaf membajak kapal asing dan menyandera awaknya dengan tuntutan tebusan. Abu Sayyaf juga tak segan membunuh para sanderanya jika tebusan yang mereka minta tak dibayarkan.
Semula kelompok itu menculik 7 anak buah kapal ikan asal Indonesia dalam rentang waktu berdekatan pada 2016 lalu. Pada September 2017 lalu, militer Filipina berhasil membebaskan dua WNI yang disandera, Saparuddin Koni dan Sawal Maryam.
Dua sandera lagi yang baru-baru ini dibebaskan adalah La Utu bin Raali dan La Hadi bin La Adi asal Wakatobi yang diculik di perairan Sabah, Malaysia pada 5 November 2016 lalu. Keduanya berhasil dibebaskan pada 19 Januari lalu dan dipulangkan ke Tanah Air pada 23 Januari, menyisakan tiga WNI lagi yang berada dalam cengkeraman kelompok itu.
(nat)
Baca Kelanjutan RI Minta MILF Bantu Bebaskan WNI Sandera Abu Sayyaf : http://ift.tt/2E2GIGuBagikan Berita Ini
0 Response to "RI Minta MILF Bantu Bebaskan WNI Sandera Abu Sayyaf"
Post a Comment