
Melalui pernyataan resmi pada Rabu (31/1), kelompok itu justru balik menuding bahwa pemerintah Myanmar mengirimkan kelompok yang menyamar sebagai ARSA untuk mencoreng citra mereka di mata internasional.
"Ada kelompok bersenjata, penyelundup manusia, pengedar narkoba, dan lainnya yang dikirim pemerintah teroris Myanmar untuk menjalankan berbagai aktivitas di Arakan dan kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh atas nama ARSA untuk mencoreng nama baik ARSA di mata komunitas internasional, termasuk pemerintah Bangladesh," tulis ARSA.
ARSA lantas kembali menegaskan bahwa tujuan organisasi mereka adalah menyerang "pemerintah teroris Myanmar" demi membela dan melindungi kaum Rohingya tak bersalah, menggunakan cara yang sesuai dengan norma dan prinsip hukum internasional.
"Prinsipnya, ARSA sangat tak mengizinkan anggota kami menyerang warga sipil, tempat ibadah mereka, juga propertinya, apa pun agama dan latar belakang etnis mereka," tulis ARSA.
Di akhir pernyataannya, ARSA pun memperingatkan para kelompok tersebut untuk berhenti mencatut nama mereka dalam menjalankan aksi jahat di berbagai tempat.
"Jika tidak, kami akan mengumumkan nama kelompok itu dan pemimpinnya kepada publik," tulis ARSA.
Hal ini terpantau dari laporan yang menunjukkan bahwa tingkat konsumsi yaba atau obat gila, narkotika jenis methamphetamine yang di Indonesia dikenal sebagai shabu, mencapai 29,4 juta pil pada 2016 lalu, melonjak lebih dari 2.500 persen dari 2011.
"Perdagangan yaba melonjak karena mereka [Rohingya]," ujar penasihat politik Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasin, Februari tahun lalu.
Hanya sekitar 34 ribu pengungsi Rohingya yang memenuhi syarat bantuan internasional dan tinggal di kamp-kamp penampungan resmi.
Kepolisian serta pejabat pemerintah mengatakan, kaum Rohingya yang datang secara ilegal ke Bangladesh pun menjadi mangsa empuk bagi para penyelundup serta gembong narkoba.
Para pengungsi ilegal itu dijadikan budak lantaran keberadaan mereka sulit dilacak oleh otoritas setempat. (has)
Baca Kelanjutan Kelompok Gerilya Rohingya Bantah Terlibat Peredaran Narkoba : http://ift.tt/2GAnR41Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kelompok Gerilya Rohingya Bantah Terlibat Peredaran Narkoba"
Post a Comment