Search

Eks Utusan AS: Korut Terkejut Trump Mau Temui Kim Jong-un

Jakarta, CNN Indonesia -- Pelopor upaya diplomatik Amerika Serikat dan Korea Utara, Joseph Yun, menyebut Korut "terkejut" Presiden Donald Trump menyetujui dengan cepat pertemuan dengan pemimpin Kim Jong-un.

"Terus terang, saya rasa mereka sedikit terkejut dengan Washington, Presiden Trump yang dengan segera menerima," kata Duta Besar Joseph Yun mengatakan kepada CNN. "Mereka mengira akan dibutuhkan sedikit waktu."

Yun mengundurkan secara tiba-tiba dari posisinya sebagai perwakilan khusus untuk kebijakan Korea Utara di AS pada awal bulan ini.

Dalam wawancara eksklusif dengan CNN, Yun mengatakan dirinya menyambut baik rencana pertemuan Trump dan Kim, yang diperkirakan akan berlangsung pada Mei.

Pekan lalu, Trump menerima undangan bertemu Kim, dengan harapan bisa menghentikan program senjata nuklir Korea Utara. Keputusan tersebut diambil menyusul pembicaraan antara pejabat Korea Selatan dan Korea Utara saat Olimpiade Musim Dingin 2018 di awal tahun.

Sebelum mencairnya keadaan politik, ketegangan antara kedua negara tetangga tersebut memuncak dengan uji coba rudal Korea Utara yang semakin canggih. Uji coba tersebut direspons Trump dengan ancaman "api dan amarah" serta sanksi baru dari masyarakat internasional.

"Mereka sekarang memiliki senjata nuklir dan sistem pengiriman yang dapat mengancam semua negara bagian di Amerika Serikat," kata Yun kepada CNN pada Kamis (15/3).

"Berbeda dengan dulu, saat kita berusaha menghentikan mereka sampai ke tahap ini, jadi masalah ini butuh perhatian yang berbeda, fokus yang berbeda dan pendekatan yang berbeda," ia menambahkan.

Yun menjabat selama 16 bulan, sejak masa pemerintahan mantan Presiden Barack Obama sebelum digantikan Trump. Dia melakukan banyak pembicaraan di balik layar dengan pejabat Korea Utara dan berkunjung ke Pyongyang tahun lalu.

Tujuan perjalanan tersebut adalah membawa pulang mahasiswa Amerika yang dipenjara oleh Korut, Otto Warmbier. Dia meninggal tak lama setelah dibebaskan.

Kim Jong-un disebut bersedia menemui Trump setelah lebih dulu memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan.Kim Jong-un disebut bersedia menemui Trump setelah lebih dulu memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan. (The Presidential Blue House/Yonhap via REUTERS)
"Hasil yang saya harapkan adalah Presiden Trump dan Kim Jong-un untuk mengukir garis luas dalam kerangka arah tujuan kita, menyetujui beberapa prinsip dan sepakat memulai sebuah proses," kata Yun.

"Proses lebih baik dari tidak ada sama sekali," ujarnya.

Yun mengakui pihak Korea Utara telah beberapa lama menginginkan pertemuan dengan Trump. Dialog antara kedua negara terhambat oleh perbedaan pendapat di pemerintahan Trump yang tak bisa menentukan seagresif apa AS mesti menghadapi situasi nuklir Korut.

CNN sempat melaporkan perpecahan dalam tim keamanan nasional Presiden saat mempertimbangkan apakah krisis ini perlu dihadapi dengan serangan militer "berdarah."

Penasihat keamanan nasional HR McMaster adalah salah satu penasihat yang mendukung serangan tersebut, sementara Menteri Pertahanan James Mattis dan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson memilih pendekatan diplomatik.

"Dalam sebuah pemerintahan, akan ada pandangan yang berbeda," kata Yun. "Tapi saya pikir sudah tiba saatnya, benar-benar, untuk berbicara dengan satu suara tunggal dan suara itu harus milik Presiden."

Yun mengatakan bahwa dia berharap dipilihnya Mike Pompeo sebagai menlu akan menghasilkan lebih banyak kohesi antara Kemlu dan Gedung Putih mengenai masalah Korea Utara.

Pada Selasa, Trump mengumumkan bahwa dia akan mengganti Tillerson dengan Pompeo, yang saat ini menjabat sebagai direktur CIA.

Menlu AS Rex Tillerson dipecat di tengah wacana pertemuan Trump dan Kim.Menlu AS Rex Tillerson dipecat di tengah wacana pertemuan Trump dan Kim. (REUTERS/Yuri Gripas)
"Menurut saya Direktur Pompeo--dan saya mengenal beberapa orang dekatnya dengan baik--mereka telah bekerja sangat erat dengan Gedung Putih dan Presiden," kata Yun.

Yun mengatakan, meski percaya Kemlu didukung Gedung Putih dalam kebijakan yang lebih luas menyangkut Korea Utara, perundingan mendatang semakin menekankan pentingnya sinkronisasi antara Presiden dan para diplomat yang melaksanakan kebijakannya.

Meski merasa tidak bisa berharap banyak dari rencana pertemuan Kim dan Trump, Yun berharap Sang Presiden dapat menyampaikan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki "niat jahat" terhadap Korea Utara, dan hanya ingin denuklirisasi.

Yun mengatakan kepada CNN bahwa dia tidak merasa Presiden akan "dipermainkan" oleh sang pemimpin Korea Utara.

"Saya pikir tujuannya sudah jelas," kata Yun, dan "banyak pekerjaan rumah" yang dilakukan untuk persiapan.

Meski optimistis, Yun mengakui perundingan dapat berjalan buruk dan meningkatkan ketegangan di semenanjung hingga lebih buruk dari keadaan pada akhir 2017.

"Kuharap itu tidak terjadi," kata Yun, "Tapi jelas kalau pertemuannya tidak berjalan lancar, itu adalah sebuah kemungkinan."

(lit/aal)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Eks Utusan AS: Korut Terkejut Trump Mau Temui Kim Jong-un : http://ift.tt/2pe7Rh2

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Eks Utusan AS: Korut Terkejut Trump Mau Temui Kim Jong-un"

Post a Comment

Powered by Blogger.