Moon dan Kim menggelar pertemuan mendadak pada akhir pekan lalu di desa Panmunjom, wilayah perbatasan kedua negara. Di sana, mereka sepakat dialog Korut dan AS mesti terlaksana.
"Yang paling penting dari pertemuan tingkat tinggi antar-Korea terakhir pemimpin kedua negara bisa dengan mudah berhubungan, dengan mudah membuat janji dan dengan mudah membahas masalah penting tanpa prosedur dan formalitas rumit, hanya seperti pertemuan santai," kata Moon di hadapan pejabat senior, Senin (28/5).Pekan lalu Trump sempat membatalkan pertemuan dengan Kim yang rencananya digelar pada 12 Juni di Singapura. Namun, setelahnya dia mempertimbangkan kembali keputusan itu dan pejabat kedua negara tengah membahas detailnya.
Pada Minggu, para pejabat dari Kementerian Luar Negeri AS dan Korea Utara sempat bertemu di Panmunjom.
Tim pendahulu dari AS juga pergi ke Singapura untuk bertemu dengan pihak Korut di sana, kata Gedung Putih sebagaimana dikutip Reuters.
Saham Shinwon Corp, yang biasanya mengoperasikan pabrik di kawasan industri Kaesong dengan Zona Demiliterisasi, meningkat hingga 22 persen. Sementara Hyundai Engineering & Construction meningkat 24 persen.Tim Profesional
Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa Sung Kim, mantan Duta Besar AS untuk Korea Selatan, memimpin delegasi Amerika untuk bertemu pejabat Korut di perbatasan.
"Bagus sekali dia bisa bergabung," kata seorang mantan pejabat senior Korsel yang sempat bekerja sama dengan Sung Kim di masa lalu. "Dia punya kemampuan, tenang, berhati-hati, dan sangat memahami masalah dan paham Korea Utara. Tapi di saat yang sama dia juga punya skeptisme yang sehat."
Pejabat Pentagon Randall Schriver juga jadi bagian dari tim AS, kata sumber tersebut. The Washington Post pertama kali melaporkan tim itu bertemu dengan Choe Son Hui, wakil Menlu Korut. Delegasi juga termasuk Allison Hooker, pakar Korea di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Setelah tarik ulur selama beberapa pekan antara Trump dan Kim, para pengamat menyambut baik kabar Amerika Serikat mengirim tim negosiator berpengalaman untuk membahas persiapan dengan Korut.
"Mengirm tim berpengalaman dan profesional merupakan sinyal pemerintahan Trump semakin serius soal kesepakatan secara spesifik," kata mantan wakil asisten menteri pertahanan untuk Asia Timur, Abraham Denmark. "Ini juga merupakan pengakuan tersiran bahwa negosiasi dari Oval Office tak berhasil dan para pejabat mesti mempersiapkan detail sebelum pertemuan bisa berjalan.Walau demikian, dia mengatakan waktu yang terlalu sempit membuat pertemuan itu kemungkinan tak akan bisa langsung menyelesaikan masalah perbedaan pendapat antara kedua negara.
"Seberapa berpengalaman dan berpengetahuan pun mereka, mereka tak akan bisa mengubah tantangan fundamental antara Amerika Serikat dan Korea Utara soal statusnya sebagai negara berkekuatan nuklir."
(aal)
Baca Kelanjutan Korsel Ingin Lebih Sering Bertemu Mendadak dengan Korut : https://ift.tt/2LEV40rBagikan Berita Ini
0 Response to "Korsel Ingin Lebih Sering Bertemu Mendadak dengan Korut"
Post a Comment