Search

Erdogan Menang, Oposisi Sebut Demokrasi Turki Terancam

Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh oposisi utama pemerintah Turki, Muharrem Ince, menyebut demokrasi negaranya terancam usai Recep Tayyip Erdogan dinyatakan kembali terpilih sebagai presiden negara tersebut.

"Satu orang menjadi kepala legislatif, eksekutif dan yudisial dan ini adalah kekhawatiran bagi ancaman keselamatan negara," kata Ince kepada wartawan, dikutip CNN, Senin (25/6).

"Turki telah meninggalkan nilai demokratis dan Turki telah memutuskan hubungan dengan sistem parlementer yang sempat dimiliki."

Perubahan konstitusi yang didorong Erdogan dimuluskan oleh referendum yang didukung oleh mayoritas kecil warga Turki.


Dengan perubahan itu, jabatan perdana menteri dihapuskan dan presiden mendapatkan kewenangan eksekutif. Selain itu, Erdogan juga bakal mendapatkan kekuasaan untuk menunjuk langsung menteri dan pejabat Mahkamah Agung.

"Kita sekarang berada dalam kepemimpinan satu kepala--tak ada mekanisme untuk mencegah kekuasaan sewenang-wenang. Kita terus khawatir terkait situasi ini," kata Ince.

Komite pemilihan umum Turki telah mengonfirmasi kemenangan Recep Tayyip Erdogan dalam pemilu presiden yang digelar pada Minggu (24/6). Kantor berita Anadolu juga menunjukkan bahwa Erdogan memenangkan suara mayoritas penuh.

Berdasarkan data, Erdogan memenangkan 52,5 persen suara, sementara Ince yang sempat diperkirakan akan memberikan perlawanan ketat hanya meraup 31,7 persen.

Pemungutan suara di Turki diikuti sekitar 60 juta pemilih yang tersebar di 81 provinsi. Pemilu ini digelar berbarengan dengan pemilihan anggota parlemen.

(aal)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Erdogan Menang, Oposisi Sebut Demokrasi Turki Terancam : https://ift.tt/2K9tJXa

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Erdogan Menang, Oposisi Sebut Demokrasi Turki Terancam"

Post a Comment

Powered by Blogger.