
Seorang pejabat keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa ledakan itu terjadi tak lama setelah tentara menghentikan kendataan tersebut di daerah Basilan dan berbicara dengan sopirnya.
Seorang tentara, lima militan, dan empat warga sipil tewas akibat ledakan ini, sementara jumlah korban luka masih belum diketahui.
"Kami tidak tahu targetnya apa, tapi bom itu meledak terlalu dini," ujar komandan keamanan di daerah lokasi kejadian, Mon Almodovar.
Basilan sendiri adalah basis Abu Sayyaf, kelompok yang kerap melakukan penculikan demi mendapatkan tebusan, tempat mantan "emir" ISIS untuk Asia Tenggara berlindung sebelum tewas tahun lalu.
Pada akhir pekan lalu, Presiden Rodrigo Duterte bertandang ke daerah dekat Basilan dan menawarkan perundingan damai kepada beberapa faksi Abu Sayyaf.
Tawaran itu disampaikan dua hari setelah ia menegesahkan undang-undang yang mengizinkan minoritas Muslim di selatan Filipina membentuk daerah otonomi dengan kekuasaan politik dan ekonomi sendiri. (has)
ARTIKEL TERKAIT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ledakan di Filipina Selatan Tewaskan 10 Orang, Diduga ISIS"
Post a Comment