
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan dua orang tewas berusia 15 dan 16 tahun.
"Keduanya sedang berada di jalanan Gaza saat serangan udara menghancurkan sebuah gedung kosong," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan seperti dikutip dari AFP.
Militan Palestina membalas serangan udara Israel tersebut dengan menembakan roket. Tiga orang anggota militer Israel dilaporkan terluka akibat serangan roket itu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel telah melakukan 'pukulan paling keras' terhadap Hamas sejak perang tahun 2014 dengan gelombang serangan udara di Jalur Gaza.
Netanyahu bahkan mengancam akan kembali melancarkan serangan lebih besar lagi bila diperlukan.
"Dalam konsultasi dengan menteri pertahanan, kepala staf (militer) dan komandan keamanan atas negara Israel, kami telah memutuskan tindakan keras terhadap terorisme Hamas," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video.
Militer Israel menyatakan, serangan udara, Sabtu (14/7) menargetkan sebuah gedung tinggi di kamp pengungsi al-Shati di Jalur Gaza utara. Diduga gedung tersebut merupakan lokasiu pelatihan perang Hamas yang memiliki terowongan di bawahnya.
Pertempuran antara Israel dengan Palestina terjadi sejak Jumat (13/7). Ketika itu ribuan orang Palestina menggelar aksi protes di perbatasan Israel-Gaza. aksi tersebut merupakan aksi mingguan yang telah berlangsung selama empat bulan.
Isarel menuding aksi tersebut digerakkan oleh Hamas. Namun, Juru Bicara Hamas Fawzi Barhoum membantah tudingan Israel tersebut.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Serangan Udara Israel Tewaskan Dua Remaja Palestina"
Post a Comment