Data penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Medical Journal menunjukkan konflik yang berlangsung dari 1995 hingga 2015 yang terjadi di berbagai negara Afrika, termasuk Republik Demokratik Kongo dan Nigeria, telah menewaskan 5 juta anak-anak yang berusia dibawah 5 tahun.
Angka kematian anak-anak lebih tinggi korban perang satu banding tiga, yang termasuk 3 juta bayi dibawah satu tahun.
"Jumlah korban anak-anak meningkat dalam beberapa wilayah akibat perang yang berlangsung selama bertahun-tahun," kata ketua peneliti Eran Bendavid dari Universitas Stanford dalam laporan yang dilansir Reuters, Jumat (31/8). "Penyebaran penyakit yang bisa dicegah, malnutrisi dan kekurangan fasilitas dasar seperti air bersih, sanitasi dan pelayanan kesehatan ibu."
Penelitian mencari data berdasarkan 15,500 konflik dalam 34 negara di Afrika selama 20 tahun dan kematian diakibatkan oleh perang, kelahiran dan tingkat kematian anak.
Mereka menemukan bahwa 8 persen bayi yang terlahir dalam radius 50 km dari wilayah peperangan memiliki risiko kematian lebih tinggi dibanding bayi yang terlahir dalam wilayah tanpa konflik dalam satu negara.
Risiko kematian bayi meningkat hingga 30 persen jika kekerasaan dalam perang memparah dan para peneliti mengatakan bahwa tingkat kematian anak empat kali lebih tinggi dalam wilayah dimana peperangan berlangsung selama lima tahun dan keatas.
Tingkat kematian anak-anak menetap dalam radius 100 km dari wilayah peperangan, dan mengaruhi korban meski konflik telah berakhir 8 tahun.
Data menunjukkan bahwa konflik di Afrika mempengaruhi jumlah kematian anak-anak.
Tujuh persen dari jumlah kematian anak-anak disebabkan oleh perang dan hampir 20 kali lipat lebih tinggi dibanding 0,4 persen yang dilaporkan oleh badan Beban Penyakit Global pada 2015.
Pekerja bantuan yang ditugaskan di rumah sakit dan klinik di wilayah peperangan mengatakan bahwa staf kesehatan dan fasilitas medis dilindungi dibawah undang-undang kemanusiaan dan semua cabang harus mematuhi aturan ini.
"Anak-anak menjadi korban paling rentan terhadap malnutrisi dan penyakit yang bias dicegah yang membawa risiko besar bagi keluarga yang terpisah dan hidup dengan makanan dan air bersih terbatas," kata juru bicara bagian Afrika Timur dari palang merah.
"Pada saat mereka membutuh layanan kesehatan terdekat yang telah hancur, mereka tidak bias pergi kemanapun jika membutuhkan layanan kesehatan dengan konsekuensi tragis," katanya. (sab/nat)
Baca Kelanjutan 5 Juta Anak Afrika Tewas Akibat Penyakit yang Bisa Dicegah : https://ift.tt/2wtaEXiBagikan Berita Ini
0 Response to "5 Juta Anak Afrika Tewas Akibat Penyakit yang Bisa Dicegah"
Post a Comment