Search

Kepala Biara China Dituding Melakukan Pelecehan Seksual

Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang biksu terkenal di China membantah tuduhan bahwa ia melakukan pelecehan seksual, yang telah mengakibatkan salah satu korbannya ingin bunuh diri.

Dua biksu di Kuil Longquan, Beijing dalam sebuah dokumen setebal 95 halaman, menuduh sang biksu, Shi Xuecheng terlibat dalam beberapa kasus pelecehan seksual terhadap sejumlah biksu perempuan.

Gerakan anti-pelecehan seksual sudah menggeliat di Negeri China, sama seperti dengan kampanye #MeToo di negara-negara Barat.


Xuecheng, Kepala Biara Longquan adalah ketua Asosiasi Umat Buddha China sekaligus penasihat politik nasional pemerintah China.

Seperti para biksu lainnya, Xuecheng, 51 tahun, juga menjalankan kehidupan selibat. Dia membantah semua tuduhan pelecehan seksual lewat akun media sosial Weibo, jejaring sosial China yang memiliki format setara dengan Twitter.

Dalam pernyataan tersebut yang diunggah dengan nama kuilnya, ia menuduh orang-orang terorganisir telah memalsukan dokumen, mengarang fakta dan menyebar tuduhan palsu untuk menjebaknya dan menyesatkan publik.

Xuecheng menyatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk meluruskan masalah itu.

Kantor Urusan Agama Negara dalam pernyataannya menegaskan bahwa mereka menanggapi serius semua tuduhan terhadap Xuecheng dan mulai menyelidikinya.

Sensor Media Sosial

Laporan berisi pesan-pesan cabul yang Xuecheng kirim kepada setidaknya enam biksu perempuan bereda di media sosial China sejak Rabu (1/8) sebelum sempat disensor.

Dalam pesan-pesan tersebut, ia memaksa para biksuni mematuhinya, termasuk melakukan hubungan seksual sebagai bagian dari doktrin Buddha yang mereka pelajari.

Dokumen itu menggambarkan pengalaman yang dialami para korban. Beberapa merasa sangat hancur sejak kejadian tersebut dan ingin bunuh diri.

Menurut dokumen itu, pada Juni lalu, salah satu korban melapor kepada polisi di Beijing soal pelecehan seksual yang dilakukan biksu Xuecheng terhadap dirinya dan beberapa biksuni lain.

Shi Xianqi dan Xianjia merupakan dua biksu yang melaporkan Xuecheng ke otoritas setempat. 

"Kami telah menyerahkan lebih banyak bukti," kata Xianqi. "Kami sekarang menanti keputusan dari pemerintah."

CNN berusaha menghubungi Kuil Longquan dan Xuecheng, Kamis (2/8) tapi tidak dibalas.

Media lokal melaporkan pada hari yang sama, jalan yang menuju kuil tiba-tiba ditutup. Jalanan sekitar daerah gunung telah ditandai oleh papan yang tertulis "waspadai bencana tanah longsor selama musim hujan" setelah tuduhan terhadap Xuecheng muncul.

Dalam pernyataan kepada CNN, Xianqi menjelaskan bagaimana ia mulai menyelidiki Xuecheng sejak awal tahun pada saat seorang biksuni yang "sangat takut dan khawatir" memberitahunya tentang pesan-pesan cabul yang ia terima dari pemimpin biara tersebut.

"Jumlah wanita Buddha yang ingin masuk kuil sangat banyak dan saya selalu menyetujui," kata dia dalam sebuah pernyataan. "Saya tidak tahu bahwa saya menjerumuskan mereka ke dalam bahaya."

"Setelah mengetahui sifat kepala biara yang sebenarnya, yang tersisa hanya rasa ketakutan. Dia melakukan kejahatan dengan jubah Buddha," tambah Xianqi.

Walaupun Partai Komunis yang atheis menguasai negara, pemeluk agama Buddha di China mencapai lebih dari 240 juta.

Xuecheng termasuk tokoh yang gigih mempromosikan agama Buddha di China, kerap berkeliling dunia dan menulis buku.

Kepala biara itu dikenal memiliki sentuhan modern dalam agama Buddha, aktif di dunia daring, bahkan mengajarkan agama Buddha lewat kartun. Pada 2016, Xuecheng menarik perhatian dunia saat biaranya meluncurkan humanoid robot biksu yang didesain untuk menyambut para pengunjung muda.

Biara tempat dia ditugaskan juga dipenuhi oleh para biksu muda berpendidikan tinggi. Dua biksu pelapor bergelar doktor jurusan teknik dari salah satu universitas bergengsi di China.

Gerakan #MeToo di China

Xuecheng bukan biksu pertama yang dituduh terlibat skandal dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2015, Shi Yongxin, Kepala Kuil Shaolin yang terkenal sebagai biara kung fu legendaris di China, disebut kerap mempermainkan wanita dan memiliki anak haram.

Tuduhan terhadap Xuecheng telah diterbitkan tabloid pemerintah China Global Times dalam edisi Bahasa Inggris, termasuk beberapa kasus pelecehan seksual terkemuka yang menggemparkan China.

Pada Juli, daftar nama-nama tokoh terkenal di kalangan aktivis lembaga swadaya masyarakat, juga aktivis dan lingkaran media beredar lewat dunia maya.

Aksi itu lalu disebut-sebut mirip gerakan #MeToo di Barat, yang telah mengungkap sejumlah pesohor termasuk politikus yang melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan.

Para wanita China lalu menyebut pria-pria tersangka pelaku pelecehan sebagai munafik. Meski terkenal karena pekerjaannya, mereka punya dua wajah yang berbeda.

"Mereka terkenal, berkuasa dan memberi kontribusi besar bagi masyarakat. Itu yang membuat mereka pikir mereka punya kekuasaan melecehkan perempuan secara seksual," kata Xiong Jing, Direktur Jaringan Monitor Media Perempuan yang berbasis di Beijing. (sab/nat)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Kepala Biara China Dituding Melakukan Pelecehan Seksual : https://ift.tt/2AG31Be

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Kepala Biara China Dituding Melakukan Pelecehan Seksual"

Post a Comment

Powered by Blogger.