Usulan dokumen kerja sama ini nampaknya diajukan Beijing dalam pertemuan antara menteri luar negeri ASEAN dan menlu China pada Kamis (2/8), di Singapura.
Keinginan itu disebut merupakan bagian dari upaya China memperluas pengaruhnya di Laut China Selatan sejak Negeri Tirai Bambu mengklaim hampir 90 persen perairan tersebut.
Peneliti Pusat Studi ASEAN dari ISEAS Yusof Ishak Institute di Singapura, Hoang Thi Ha, menganggap pernyataan China itu "jelas diarahkan ke AS yang selama ini mendominasi perairan di barat Pasifik dan Laut China Selatan secara khusus."
Dengan mengajukan proposal ini, Ha mengatakan Beijing berupaya mengirim pesan jelas kepada dunia bahwa ASEAN dan China mampu bekerja sama sehingga tidak memerlukan pihak asing di luar kawasan untuk membantu menyelesaikan sengketa di Laut China Selatan.
![]() |
Dalam dokumen tersebut, Vietnam disebut menjadi negara yang paling keras menolak tawaran China tersebut, bahkan Hanoi malah menyerukan China untuk menghentikan pembangunan pulau buatan dan pemasangan instalasi militer di perairan bersengketa.
Hal ini dianggap menunjukkan oposisi terhadap ekspansi dan agresivitas China di perairan itu berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk menghindari konflik, ASEAN dan China sepakat membentuk kode etik sebagai pedoman berperilaku negara-negara di perairan tersebut.
Setelah belasan tahun mandeg, kerangka kode etik atau Code of Conduct (CoC) Laut China Selatan akhirnya disepakati ASEAN-China pada November 2017 lalu. Saat ini, kedua belah pihak tengah berupaya mempercepat negosiasi isi CoC yang diharapkan bisa segera diberlakukan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "China Mengusulkan Latihan Militer ASEAN untuk Kucilkan AS"
Post a Comment