PM Israel dan Mesir Bertemu Secara Rahasia Bicarakan Gaza

Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan ke Mesir pada Mei untuk berunding dengan Presiden Abdel Fattah al-Sisi terkait gencatan senjata dengan hamas di Jalur Gaza.

Televisi Israel melaporkan kunjungan rahasia Netanyahu ke Mesir yang jarang terjadi ini.

Pemerintah Israel belum memberi tanggapan atas informasi yang didapat dari sumber-sumber pejabat itu, tetapi stasiun televisi swasta Israel, Channel 20, melaporkan kedua kepala pemerintahan ini bertemu pada 22 Mei.

Kunjungan ini dilakukan setelah aksi protes besar-besaran di sepanjang perbatasan Gaza pada 14 Mei ketika warga Palestina menentang pembukaan kedutaan besar AS di Yerusalem. Sebanyak 63 warga Palestina tewas dalam bentrokan yang kemudian terjadi.
Gaza terletak di antara Israel dan Mesir. Negara pimpinan Presiden al-Sisi ini sebelumnya menjadi penengah antara pemerintah Netanyahu dan gerakan Hamas yang menguasai kantung wilayah pesisir ini.

Menurut sumber-sumber Amerika yang dikutip Channel 10, Netanyahu dan Sisi membicarakan kemungkinan menerapkan gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza setelah terjadi tiga kali perang sejak 2008.

PM Israel dan Mesir Bertemu Secara Rahasia Bicarakan Gaza

Pejuang dari Hamas mempergunakan layang-layang dan balon udara yang dipersenjatai dengan bahan peledak untuk menyerang wilayah Israel dari Jalur Gaza. (Reuters/Ibraheem Abu Mustafa)

Gerakan Islamis ini menguasai wilayah itu setelah bersiteru dengan gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmud Abbas. Jalur Gaza sendiri diblokade oleh Israel selama satu dekade ini.

Laporan televisi swasta Israel ini menyebutkan bahwa Netanyahu dan Sisi juga mempelajari kemungkinan Otoritas Palestina berkuasa kembali di Jalur Gaza, pengurangan blokade Israel dan pembangunan kembali infrastruktur yang hancur akibat perang.

Kantor kepresidenan Mesir belum memberi tanggapan atas laporan Channel 10 ini.

Gaza dilanda aksi protes masal sejak akhir Maret ketika warga Palestina menuntut hak kembali ke rumah-rumah mereka yang ditinggalkan oleh keluarga untuk mengungsi atau diusir akibat perang yang terjadi ketika Israel didirikan pada 1948.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan pada Senin (13/8) bahwa perang antara pasukan Israel dan kelompok Hamas di Gaza hanya menunggu waktu meski ada upaya mencapai gencatan senjata jangka panjang.

Selain ketegangan di daerah perbatasan, aksi serang-menyerang dalam skala besar antara kedua kubu telah terjadi tiga kali sejak bulan Juli.

Setidaknya 169 warga Palestina tewas akibat serangan Israel sejak 30 Maret. Sementara satu tentara Israel tewas ditembak oleh penembak jitu Palestina pada Juli.

PBB dan Mesir berupaya mencapai kesepakatan gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hama, meski pejabat Israel sejauh ini belum memberi pernyataan apapun. (yns/yns)

Let's block ads! (Why?)