Kedua pria yang wajahnya sangat mirip dengan foto tersangka pelaku yang dirilis polisi Inggris mengatakan hal itu dalam wawancara dengan media RT yang dibiayai pemerintah Rusia.
"Kami pergi ke sana untuk melihat Stonehenge, Old Sarum, tetapi kami tidak jadi ke sana karena banyak lumpur, ujar Alexander Petrov dalam wawancara yang disiarkan pada Kamis (13/9).
Mereka menyangkal mencoba membunuh Skripel dan puterinya Yulia dengan zat saraf bernama Novichok di Salisbury pada 4 Maret. Pihak berwenang Inggris mengatakan serangan itu diperintahkan oleh Kremlin.
"Bukannya aneh pria seperti kami membawa parfum perempuan?" ujar Ruslan Boshirov dalam pernyataan yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris olel stasiun RT.
"Petugas Bea Cukai memeriksa semuanya, mereka pasti akan bertanya alasan pria membawa parfum perempuan di bagasi. Kami tidak membawanya."
"Kami takut keluar rumah, kami takut nyawa kami, hidup kami dan keluarga kami terancam," kata Boshirov.
Mereka membenarkan pernah bepergian ke Eropa sebelumnya.
![]() |
Kedua pria yang berumur 40-an tahun membenarkan bahwa mereka tiba di Inggris pada 2 Maret dan berangkat ke Salisbury sehari setelahnya untuk jalan-jalan, namun udara buruk membuat mereka tidak tinggal lebih lama.
Editor RT Margarita Simonyan mengatakan kedua pria itu menghubunginya dengan menelpon ponsel milinya. Wawancara itu direkam pada Rabu (12/9) malam waktu setempat.
"Tentu saja mereka adalah warga sipil," kata Putin sambil menambahkan kedua orang itu bukan penjahat.
Sergei dan Yulia Skripla sendiri selamat dari upaya pembunuhan itu namun botol parfum itu dipegang oleh warga Inggris bernama Charlie Rowley beberapa minggu kemduian.
Rowley memberi parfum itu kepada pacarnya yang kemudian meninggal akibat racun tersebut. (yns)
Baca Kelanjutan Tersangka Peracun Mata-mata Rusia Sangkal Tuduhan : https://ift.tt/2Mui5T0Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tersangka Peracun Mata-mata Rusia Sangkal Tuduhan"
Post a Comment