Search

Kronologi Kisruh Jamal Khashoggi, Wartawan Pengkritik Saudi

Saat menjadi wartawan di Saudi, ia kerap mengkritik pemerintahan Mohamad bin Salman, putera mahkota kerajaan Saudi. Kritikan Khashoggi terutama terkait kedekatan Saudi dengan pemerintahan baru Amerika Serikat di tangan Presiden Donald Trump. Ia juga menentang intervensi Saudi selama ini dalam perang sipil di Yaman.

Mohamad bin Salman adalah penerus Raja Salman yang berambisi melakukan reformasi ekonomi, politik, dan sosial budaya besar-besaran di Saudi. Secara ekonomi ia ingin negaranya tak lagi mengandalkan pemasukan dari minyak semata.

Merasa tidak aman berada di negaranya, melarikan diri ke Amerika Serikat dan mendapat kewarganegaraan AS. Di AS ia menjadi kontributor The Washington Post dan terus mengeluarkan tulisan kritis.


Selasa (2/10): Khashoggi tak keluar konsulat

Jamal Khashoggi dikabarkan hilang setelah masuk ke kedutaan Arab Saudi di Istanbul Turki pukul 13.00, Selasa (2/10).

Kunjungannya ke konsulat Saudi di Turki bertujuan untuk mengambil dokumen pernikahan. Tunangan Khashoggi, Hatice Chengiz, menunggu di luar konsulat hingga gedung tutup, namun wartawan itu tak pernah keluar lagi.


Rabu (3/10): Saudi sebut akan selidiki

Pemerintah Arab Saudi menyebut tengah menyelidiki kasus hilangnya Jamal Khashoggi. Hatice menyebut wartawan itu tak membawa ponsel saat masuk konsulat. Presiden Turki Tayyip Erdogan berkomentar bahwa Khashoggi diketahui tak pernah keluar gedung.

Kebebasan pers di Saudi Arabia memang buruk, ia berada di urutan 169 dari 180 pada Indeks Kebebasan Pers Dunia versi Reporters Without Borders (RSF)


Sabtu (6/10): Polisi Turki duga Khashoggi dibunuh
Kronologi Kisruh Jamal Khashoggi, Wartawan Pengkritik SaudiPolisi Turki lakukan penyelidikan di kedutaan Saudi di Istanbul (Ozan KOSE / AFP)
Kepolisian Turki menduga kalau wartawan sekaligus kritikus asal Arab Saudi Jamal Khashoggi yang menghilang empat hari lalu tewas di kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Sumber polisi menyebut bahwa hal ini adalah pembunuhan berencana dan mayatnya dipindahkan keluar konsulat.

Konsulat Saudi membantah dan menyebut bahwa penyidiknya telah tiba di Istanbul untuk lakukan penyelidikan.

Polisi Turki sebut bahwa sehari sebelum Khashoggi masuk konsulat terdapat 15 warga Saudi yang tiba dengan dua jet pribadi. Mereka pun masuk konsulat pada hari yang sama dengan hilangnya wartawan itu.


Sementara itu Erdogan menunggu hasil penyelidikan atas hilangnya Khashoggi dan menyebut akan mengumumkan hasilnya kepada dunia.

Hubungan Turki dan Saudi telah tegang sejak Turki mengirim pasukan ke Qatar ketika Saudi dan sekutunya memberlakukan embargo kepada negara itu.


Senin (8/10): Saudi klaim Khashoggi keluar konsulat, Turki minta bukti

Arab Saudi mengklaim bahwa Khashoggi telah meninggalkan konsulat mereka di Istanbul di hari ia menghilang. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan meminta para pejabat Arab Saudi untuk membuktikan klaim itu. Ia mendesak Saudi membeberkan tampilan CCTV mereka.

Turki pun telah meminta izin Saudi untuk melakukan penyelidikan di konsulat mereka. Turki telah memanggil dubes Saudi dua kali terkait hal ini.

Senator partai pendukung Trump di AS menyebut hal ini bisa memengaruhi hubungan Saudi-AS. Trump mengungkapkan kekhawatirannya, namun mengaku tak tahu apa-apa. Menlu AS juga minta Saudi lakukan penyelidikan

Demonstran berunjuk rasa di depan kedutaan Arab Saudi di Istanbul. Mereka menyebut pembunuhan ini sebagai teror dan menyamakan Mohamad bin Salman seperti Putin.


Selasa (9/10): CCTV tunjukkan kejanggalan

Stasiun TV lokal di Turki merilis rekaman CCTV yang menunjukkan Khashoggi masuk ke konsulat Arab Saudi pukul 13.14. CCTV juga merekam adanya mobil yang masuk setelah Khashoggi masuk dan keluar menuju kediaman Konsul Jendal Saudi jelang pukul 15.00. Muncul spekulasi Khashoggi dibawa dalam kendaraan itu.

Disiarkan juga rekaman CCTV yang menunjukkan kedatangan warga Saudi di bandara Istanbul pada dini hari di hari yang sama.

Sementara itu, Hatice, tunangan Khashoggi menulis kolom di The Washington Post dan minta bantuan AS terkait pencarian wartawan Saudi itu.


Rabu (10/10): Intelijen AS duga Saudi jadi otak pembunuhan

Berdasarkan informasi intelejen AS, Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, disebut memerintahkan operasi untuk menargetkan Jamal Khashoggi.

Sebelumnya, pejabat dan kolega Saudi diketahui sempat mendekati wartawan itu untuk menawarkan perlindungan hingga jabatan tinggi di pemerintah jika ia mau pulang ke Saudi. Namun ia menolak tawaran-tawaran itu.

Sementara itu, Trump menyebut telah menghubungi Saudi dua kali terkait masalah ini dan meminta penjelasan penuh. Menanggapi kolom Hatice, Trimp menyebut Melania telah menjalin kontak dengan tunangan Khashoggi itu.


Kamis (11/10): Turki sodorkan bukti suara dan video terkait pembunuhan Khashoggi

Turki keluarkan bukti bahwa Khashoggi telah dibunuh di dalam konsulat berdasarkan rekaman suara dan video. Dari rekaman audio, Khashoggi petugas menyebut bahwa ia diinterogasi, disiksa, dibunuh dan dimutilasi.

Trump mengklaim bahwa sejumlah penyelidik Amerika Serikat bekerja sama dengan Ankara dan Riyadh.

Namun ia menyatakan enggan untuk untuk membatasi penjualan senjata ke Arab Saudi. Alasannya, nilai pembelian senjata Arab Saudi kepada AS bernilai besar. Trump khawatir Saudi malah akan membeli senjata dari negara lain.

Tapi Senat di AS memberi tekanan kepada pemerintah agar AS menjatuhkan sanksi ke Saudi jika terbukti peristiwa ini adalah pelanggaran HAM.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Arab Saudi merilis gambar yang membuktikan jika Jamal Khashoggi tak dibunuh di dalam gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Ia mempertanyakan rekaman CCTV di gedung konsulat itu.

Sementara Saudi berkilah kamera CCTV mereka tidak beroperasi di hari Khashoggi melakukan kunjungan.

PBB dan Inggris menyatakan keprihatinanannya soal kasus ini.

Jumat (12/10): Penyiksaan Khashoggi terekam di Apple Watch

Kronologi Kisruh Jamal Khashoggi, Wartawan Pengkritik SaudiIlustrasi (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi)
Sebelum masuk ke gedung konsulat Arab Saudi di Turki, Khashoggi mengaktifkan fitur perekam pada Apple Watch yang ia kenakan. Ponsel tak ia bawa dan diserahkan pada tunangannya Hatice Chengiz yang menunggu di luar konsulat.

Ia juga berpesan agar Chengiz menghubungi orang kepercayaan Erdogan jika ia tak kunjung keluar dari kedutaan.

Perwakilan Saudi disebut telah kunjungi Turki pada Kamis (11/10). Kedua negara sepakat bentuk tim untuk selidiki kasus ini.

Kasus ini membuat sejumlah perusahaan, pemerintah, dan media undur diri dari acara Saudi Future Initiative akhir Oktober ini.


[Gambas:Video CNN]

Minggu (14/10) : Akan dijatuhi sanksi, Saudi ancam balik

Muncul wacana pengenaan sanksi ekonomi oleh Barat terhadap Saudi dapat mengerek harga minyak dan memicu bencana ekonomi global. Sebab Saudi mengancam jika dijatuhi sanksi akan membalasnya dengan penjualan minyak dan pembelian senjata, menghambaat pertukaran informasi dengan AS, dan kemungkinan rekonsiliasi dengan Iran.

Sementara itu Seorang pelarian Saudi menyebut bahwa pemerintah menyadap pembicaraannya dengan Khashoggi. Mereka tengah membuat proyek kampanye untuk melawan propaganda pro-pemerintahan Saudi di jejaring sosial.

Anak Khashoggi di Saudi mengecam politisasi atas hilangnya sang ayah.


Senin (15/10): Kepolisian dan forensik Turki selidiki konsulat

Kepolisian dan ahli forensik Turki akhirnya diperbolehkan melakukan penyelidikan di dalam gedung konsulat pada Senin malam. Setelah lakukan penyidikan selama delapan jam, Kepolisian Turki mengambil sejumlah sampel, termasuk tanah dari taman di Konsulat Arab Saudi di Istanbul.

Pemerintah Saudi tengah mempersiapkan pernyataan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Aparat Turki disebut siap menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam hilangnya Khashoggi.

Trump mengutus Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, menemui Raja Salman. Trump juga menyebut telah menelepon Raja Salman yang menyampaikan bantahannya.

Raja Salman melakukan sambungan telepon dan berbincang dengan Erdogan untuk pertama kalinnya. Raja itu pun memerintahkan penyelidikan internal.

Selasa (16/10): Polisi Turki duga Khashoggi dimutilasi

Berdasarkan hasil penggeledahan di kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul diduga Khashoggi dibunuh saat diinterogasi, lantas jasadnya dimutilasi. Polisi lantas mengarahkan penyelidikan ke kediaman Konsuler Jenderal Saudi di Istanbul, Muhammad Otaibi

Di Saudi, Pompeo bertemu Raja Salman. Arab Saudi mengklaim mereka sama sekali tidak tahu dengan apa yang terjadi terhadap jurnalis dan penulis Jamal Khashoggi.


Rabu (17/10): Turki beberkan lima tersangka pembunuh Khashoggi

Turki identifikasi lima tersangka penghilangan Jamal Khashoggi. Satu tersangka adalah Maher Abdulaziz Mutreb, diplomat yang pernah bekerja di kedutaan besar Saudi di London pada 2007.

Tiga tersangka lainnya merupakan petugas keamanan Mohammed, yakni Abdulaziz Mohammed al-Hawsawi, Thaar Ghaleb al-Harbi, dan Muhammed Saad Alzahrani. Terduga kelima adalah Kepala Dewan Forensik Ilmiah Saudi, Salah al-Tubaigy. Tubaiqi dikenal sebagai penemu klinik berjalan untuk menjalankan autopsi hanya dalam tujuh menit

Trump berbicara dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman yang menolak tuduhan soal yang terjadi di konsulat Saudi di Turki. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta publik menerapkan asas praduga tak bersalah atas Riyadh. Trump membantah melindungi Saudi.

Pompeo bertemu dengan Erdogan.

Berdasarkan hasil penyidikan Erdogan mengungkap bahwa kepolisian menemukan sejumlah bukti pada beberapa material seperti baru saja dicat ulang.

Di salah satu rekaman suara terdengar seseorang tak dikenal berkata kepada Konsul Jenderal Saudi di Istanbul, Mohammed al-Otaibi, "Jika Anda ingin hidup ketika kembali ke Arab Saudi, diamlah!"

Kamis (18/10): Terkesan melindungi, Senat desak Trump beberkan hubungan dengan Saudi

Kronologi Kisruh Jamal Khashoggi, Wartawan Pengkritik SaudiPresiden Donald Trump (REUTERS/Carlos Barria)
Terkesan melindungi Saudi, senator opsisi dari Partai Demokrat mendesak Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mengungkap hubungan finansialnya dengan Arab Saudi.

Para senator meminta Trump juga anaknya, Donald Jr dan Eric, memberikan "dokumen yang berkaitan dengan transfer finansial dari Kerajaan Arab Saudi ke Trump Organization selama 10 tahun belakangan."

Trump juga meminta Turki memberikan rekaman interogasi jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi, di gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul.

Pejabat Kemlu AS menyebut bahwa AS menerima dana US$100 juta (Rp1,5 triliun) dari Arab Saudi. Uang ini diterima di hari yang sama ketika Menteri Luar Negeri Mike Pompeo tiba di Riyadh untuk mendiskusikan kasus Jamal Khashoggi, Selasa (16/10). Namun AS membantah uang ini terkait Khashoggi, melainkan operasi anti-ISIS di Timur Tengah.

The Washington Post mempublikasikan tulisan terakhir Jamal Khashoggi sebelum wartawan itu menghilang.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Kronologi Kisruh Jamal Khashoggi, Wartawan Pengkritik Saudi : https://ift.tt/2OAc51b

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kronologi Kisruh Jamal Khashoggi, Wartawan Pengkritik Saudi"

Post a Comment

Powered by Blogger.