
"Musuh mengatakan kekuatan rudal Iran harus dihilangkan, tetapi kami telah berulang kali mengatakan kemampuan rudal kami tidak bisa dinegosiasikan," kata Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami seperti dikutip oleh kantor berita Tasnim, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (29/1).
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran juga mengatakan Iran akan terus bekerja untuk meningkatkan ketepatan rudal.
"Iran tidak memiliki larangan ilmiah ataupun larangan operasional terkait peningkatan jangkauan misil militernya, tetapi berdasarkan doktrin pertahanannya, Iran terus berupaya meningkatkan ketepatan rudal, dan tidak memiliki niat untuk meningkatkan jangkauannya," kata Ali Shamkhani, seorang rekan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, seperti dikutip oleh kantor berita IRIB.
Prancis, yang masih berkomitmen pada kesepakatan nuklir, mengatakan pekan lalu siap untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran jika tidak ada kemajuan dalam pembicaraan mengenai program senjata.
Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyertai perjanjian nuklir 2015 meminta Iran menahan diri hingga delapan tahun untuk tidak mengembangkan peluru kendali yang dirancang membawa hulu ledak nuklir.
Iran menolak dan mengatakan permintaan itu tidak sama dengan aturan yang mengikat. Mereka juga membantah rudalnya mampu membawa hulu ledak nuklir.
Di samping itu, AS juga meminta Iran berhenti mengembangkan teknologi satelit dan program antariksa, dengan alasan khawatir dapat dikembangkan untuk membawa hulu ledak nuklir.
Upaya Iran untuk mengirim satelit ke orbit gagal pada Januari 2019 karena roketnya tidak mencapai kecepatan yang memadai pada tahap ketiga. (syf/ayp)
Baca Kelanjutan Iran Menolak Desakan AS dan Eropa Hentikan Kembangkan Rudal : http://bit.ly/2RmEWSZBagikan Berita Ini
0 Response to "Iran Menolak Desakan AS dan Eropa Hentikan Kembangkan Rudal"
Post a Comment