
Dalam pengakuannya pada Selasa (5/2), ia mulai berubah pikiran ketika menulis sebuah buku anti-Islam.
"Jika semua yang saya tulis sampai titik itu benar, dan saya percaya itu, maka saya adalah seorang Muslim de facto," katanya kepada NRC.
"Masuknya Van Klaveren mengejutkan banyak pihak, baik teman maupun pesaingnya," tulis surat kabar AD.
Selama tujuh tahun menjabat sebagai anggota parlemen untuk Partai Kebebasan Wilders (PVV), Van Klaveren melakukan kampanye tanpa henti di Majelis Rendah melawan Islam di Belanda.
Van Klaveren pecah kongsi dengan Wilders pada 2014, setelah komentar kontroversial pemimpin PVV itu ketika menanyakan kepada para pendukung apakah mereka menginginkan "lebih sedikit atau lebih banyak orang Maroko di kota Anda dan Belanda".
Wilders dinyatakan bersalah pada tahun 2016 atas tuduhan diskriminasi.
Van Klaveren kemudian membentuk partai sayap kanannya sendiri yang disebut "Untuk Belanda" (VNL). Namun, ia meninggalkan politik setelah gagal memenangkan kursi tunggal dalam pemilihan umum 2017.
Melanjutkan pernyataannya, Roos berkata, "Tetapi kita memiliki kebebasan beragama di Belanda. Dia bisa menyembah siapa pun yang dia inginkan."
Sementara itu, Said Bouharrou, yang bertugas di Dewan Masjid Maroko di Belanda, memuji Van Klaveren.
"Itu merupakan hal yang luar biasa ketika seseorang yang begitu kritis terhadap Islam menyadari bahwa agama ini tidak terlalu buruk atau jahat. Itu merupakan tindakan yang berani baginya untuk melakukan hal itu di depan umum," katanya. (syf/has)
Baca Kelanjutan Sempat Anti-Islam, Eks Anggota Parlemen Belanda Jadi Mualaf : http://bit.ly/2SqXuWXBagikan Berita Ini
0 Response to "Sempat Anti-Islam, Eks Anggota Parlemen Belanda Jadi Mualaf"
Post a Comment