
Philpott mengaku kecewa dengan cara pemerintah merespons dugaan sejumlah pejabat Kanada menekan Menteri Kehakiman, Jody Wilson Raybould, untuk menghindarkan perusahaan konstruksi besar, SNC Lavalin Group Inc, dari pengadilan kasus korupsi.
"Sedihnya, saya kehilangan kepercayaan terhadap bagaimana pemerintah menangani masalah ini dan bagaimana pemerintah menanggapi masalah yang terungkap," ucap Philpott melalui pernyataan.
Philpott mengatakan bukti upaya politikus dan pejabat menekan Raybould menimbulkan keprihatinan serius.
Kepergian Philpott dari kabinet disebut sebagai kemunduran pemerintahan Trudeau yang telah berkuasa sejak November 2015 lalu dan pernah menjanjikan "jalan cerah" dan akuntabilitas dalam politik.
Kepala oposisi dari Partai Konservatif, Andrew Scheer, berulang kali menyerukan agar Trudeau mundur di tengah skandal yang dianggapnya sebagai "kebusukan etis" dan merusak aturan hukum tersebut.
"Apa yang seharusnya mengkhawatirkan bagi Trudeau adalah bahwa dua pengunduran diri menteri kabinet terjadi karena masalah prinsip dan etika," ucap salah satu anggota organisasi jajak pendapat Nanos Research, Nik Nanos, melalui pernyataan yang dikutip Reuters.
"Pengunduran diri kedua menteri menimbulkan banyak pertanyaan-mengenai apa yang terjadi dan akankah ada lebih banyak pengunduran diri lagi di masa depan?"
Sementara itu, Trudeau mengatakan dirinya kecewa terhadap kepergian Philpott dari kabinetnya. Namun, dia mengaku mengerti alasan kepergian salah satu menteri perempuannya itu.
"Kekhawatiran terhadap pengunduran diri ini dianggap sangat serius dan saya jamin kepada Anda semua bahwa saya sangat serius (meresponsnya)," kata Trudeau. (rds/has)
Baca Kelanjutan Lagi, Menteri Kanada Mundur karena Skandal Kolusi Pemerintah : https://ift.tt/2tSqFnYBagikan Berita Ini
0 Response to "Lagi, Menteri Kanada Mundur karena Skandal Kolusi Pemerintah"
Post a Comment