
Seperti dilansir Associated Press, Senin (25/3), Komisi Pemilihan Umum Thailand hingga saat ini belum menyatakan hasil penghitungan suara. Menurut mereka, hasil pemungutan suara keseluruhan akan disampaikan pada Jumat (29/3) mendatang.
KPU Thailand menyatakan hari ini hanya akan mengumumkan hasil pemungutan suara untuk 350 anggota majelis tinggi. Sedangkan untuk 150 posisi majelis rendah bakal menyusul.
Pemilihan umum kali ini menjadi persaingan sengit antara faksi pro junta militer dan oposisi.
Dari 94 persen suara yang terhitung hingga Minggu (24/3) malam, Partai Palang Pracharat menempati posisi teratas dengan perolehan suara 7,69 juta. Sedangkan Pheu Thai, meraih 7,23 juta suara.
Berdasarkan prediksi Reuters, Partai Pheu Thai akan mendapatkan setidaknya 129 dari 350 kursi di dewan perwakilan. Sementara itu, Partai Palang Pracaharat diprediksi hanya meraup 102 kursi.
Selain itu, peserta pemilu juga memperebutkan 150 kursi di majelis rendah senat Thailand. Dengan demikian, secara keseluruhan ada 500 kursi yang diperebutkan.
Sedangkan partai yang menjadi incaran kedua belah pihak adalah Bhumjaithai. Perolehan suara partai dengan agenda legalisasi ganja dan berbagi kendaraan itu dianggap sangat penting untuk menentukan kemenangan masing-masing pihak.
"Kami belum berpihak kepada siapapun sampai hasil pemilu diketahui," kata Ketua Partai Bhumjaithai, Anuthin Charnweerakul.
Demokrat Kecewa
Partai Demokrat Thailand harus gigit jari dalam pemilihan umum kali ini. Target mereka untuk merebut seratus kursi di majelis tinggi gagal terlaksana.
"Meski penghitungan belum selesai, sudah jelas hasilnua tidak seperti yang saya harapkan. Upaya saya bekerja untuk rakyat dan partai tidak hilang tetapi saya harus menaati janji," kata Abhisit. (ayp)
Baca Kelanjutan Partai Anti Junta Thailand Klaim Kuasai Parlemen : https://ift.tt/2TW9TUfBagikan Berita Ini
0 Response to "Partai Anti Junta Thailand Klaim Kuasai Parlemen"
Post a Comment