"Saya dapat mengonfirmasi bahwa mereka adalah imigran," ujar Lopez Obrador kepada AFP pada Selasa (12/3).
Namun, Obrador Lopez tidak menjabarkan lebih lanjut identitas kesembilan belas orang itu, termasuk negara asal mereka.
AFP melaporkan bahwa bus para imigran itu dicegat empat kendaraan di perbatasan antara Meksiko dengan Amerika Serikat di Tamaulipas pada pekan lalu.
Sopir bus tersebut mengatakan kepada pihak berwenang bahwa hanya 19 orang yang diculik. Namun, sejumlah sumber mengindikasikan jumlah korban penculikan tersebut bisa mencapai 25 orang.
Obrador Lopez mengatakan bahwa ada spekulasi bahwa insiden itu sebenarnya hanya kamuflase untuk menyelundupkan para imigran ke AS.
"Kami menyelidiki semua kemungkinan karena ada teori bahwa ini adalah jalan untuk masuk ke AS, bahwa mereka sebenarnya tidak menghilang, tapi melintasi perbatasan. Sudah ada dua kejadian seperti ini," ucapnya.
Tamaulipas memang merupakan salah satu daerah paling berbahaya di perbatasan AS dan Meksiko karena menjadi medan perang antara dua kartel narkoba besar, Zetas dan Gulf.
Penculikan ini sendiri terjadi tepatnya di San Fernando, salah satu daerah paling berbahaya di Tamaulipas. Pada 2010, 72 imigran diculik dan dibunuh oleh Zetas.
Menurut aparat, kartel tersebut mencoba merekrut imigran itu secara paksa. Ketika para imigran menolak, Zetas menghabisi nyawa mereka.
Lopez Obrador pun memastikan bahwa pemerintahannya akan berupaya keras untuk mencegah kejadian serupa terulang. (has)
Baca Kelanjutan Sembilan Belas Imigran Diculik dari Bus di Meksiko : https://ift.tt/2VWEY6WBagikan Berita Ini
0 Response to "Sembilan Belas Imigran Diculik dari Bus di Meksiko"
Post a Comment