Dua benda keramat dalam kekaisaran Jepang itu akan dibawa masuk ke dalam Aula Pinus di Istana pada awal prosesi abdikasi Kaisar Akihito yang akan dimulai tepat ketika jam berdentang pukul 17.00 waktu setempat.
Pedang dan permata itu akan ditaruh di dalam sebuah kotak yang diletakkan di depan ruangan paling mewah di dalam Istana Kekaisaran tersebut.
Aula Pinus alias "Matsu-no-Ma" merupakan satu-satunya ruangan di dalam Istana yang berlantaikan kayu dari pohon zelkova. Dinding ruangan itu juga dibalut kain berukir motif daun pinus.
Lebih dari 300 orang akan menjadi saksi abdikasi bersejarah ini, termasuk tamu kehormatan dari belasan kerajaan, pemerintah, pemimpin parlemen, hakim, hingga pejabat lokal beserta pasangannya.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, pun akan mewakili rakyat dalam pidato yang bakal disampaikan tepat sebelum Akihito menyampaikan pesan terakhirnya sebagai kaisar.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, akan mewakili rakyat dalam pidato yang bakal disampaikan tepat sebelum Akihito menyampaikan pesan terakhirnya sebagai kaisar. (Franck Robichon/Pool via Reuters)
|
Namun secara teknis, Akihito masih akan memegang Takhta Krisantemum sampai jarum jam berdentang menandakan pergantian hari.
Saat hari berganti, era kekaisaran Akihito yang diberi nama Heisei pun akan berakhir. Takhta Krisantemum akan berpindah tangan dari Akihito ke anaknya, Pangeran Naruhito.
Tepat tanggal 1 Mei, Naruhito akan memimpin kekaisaran era baru bernama Reiwa yang berarti harmoni indah. Pergantian kekaisaran ini akan diresmikan melalui upacara singkat yang dimulai pukul 10.30.
Namun dalam upacara pentahbisan Naruhito ini, seorang petarung kekaisaran akan mempersembahkan pedang dan permata itu.
Ia kemudian akan berdiri di depan cermin keramat dan merapalkan doa. Ritual ini disebut sebagai "pewarisan" cermin.
Naruhito tak diperkenankan mengucapkan satu patah kata pun dalam upacara yang tidak boleh dihadiri anggota perempuan kekaisaran ini.
Tepat pada pukul 11.10, Naruhito baru akan menyampaikan pidato pertamanya setelah menyandang titel kaisar.
Pidato pertama Naruhito itu akan disambut pernyataan Abe yang lagi-lagi berperan sebagai perwakilan rakyat.
Usai upacara tersebut, Naruhito belum dapat muncul di hadapan publik hingga 4 Mei, ketika ia akan menyapa rakyat dari dalam balkon lapis kaca.
Puncak penerimaan kaisar baru Jepang ini akan digelar pada 22 Oktober. Saa itu, Naruhito akan diarak keliling Tokyo dengan iring-iringan mobil. (has)
Baca Kelanjutan Pedang Kuno dan Permata, Saksi Pergantian Kekaisaran Jepang : http://bit.ly/2ZH5qE5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pedang Kuno dan Permata, Saksi Pergantian Kekaisaran Jepang"
Post a Comment