"Kami sudah sampaikan ke AS, apa pun isi deal-nya, jangan sampai mundur dari kesepakatan-kesepakatan yang sudah ada dan terikat resolusi-resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," ucap Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI, Febrian Alphyanto Ruddyard, dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (2/5).
Febrian menuturkan proposal gagasan Trump tersebut seharusnya bisa menyelesaikan sejumlah isu yang selama ini belum bisa terselesaikan yakni masalah pengungsi Palestina, pendudukan ilegal Israel, dan status Yerusalem.
Menurut Febrian, proposal perdamaian gagasan Trump akan tidak menarik jika tak menyodorkan sesuatu yang baru dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina, yang telah berlangsung lebih dari setengah abad ini.
"Harusnya proposal (Trump) ini lebih maju dari resolusi DK PBB karena kan resolusi yang dibuat selama ini atas kesepakatan seluruh anggota permanen DK PBB," kata Febrian.
"Kami sebelumnya bersiap-siap sejak akhir tahun lalu untuk mengungkap rencana perdamaian itu tetapi publikasi itu terganggu oleh pemilihan umum Isrel," kata Kushner saat diwawancarai di New York pada pekan lalu seperti dikutip CNBC.
"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memenangkan pemilu dan sedang membentuk pemerintahnya dan mungkin itu selesai di tengah Ramadan. Jadi kami akan menunggu hingga setelah bulan Ramadan dan kemudian kami akan letakkan rencana kami," paparnya melanjutkan.
"Akan ada kompromi yang sulit bagi kedua belah pihak," paparnya. (rds/ayp)
Baca Kelanjutan Indonesia Harap Proposal Damai Israel-Palestina Tak Melenceng : http://bit.ly/2Liqw8OBagikan Berita Ini
0 Response to "Indonesia Harap Proposal Damai Israel-Palestina Tak Melenceng"
Post a Comment