
Guaido juga memimpin upaya pemberontakan dan demonstrasi pekan lalu yang ditujukan untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro. Guaido segera mengecam penangkapan wakilnya tersebut.
Guaido menegaskan rezim Maduro "berupaya menghancurkan kekuasaan yang mewakili seluruh rakyat Venezuela" dengan melakukan penangkapan-penangkapan tokoh oposisi.
"Tapi, mereka (rezim Maduro) tidak akan berhasil," katanya seperti dikutip AFP.
Krisis politik Venezuela semakin pelik terutama sejak demonstrasi oposisi selama perayaan Hari Buruh Internasional 1 Mei lalu berlangsung. Bentrokan aparat dan pendukung oposisi tak terhindarkan hingga memicu demonstrasi di sejumlah kota berakhir ricuh.
Jaksa Agung Venezuela, Tarek William Saab, menuturkan setidaknya lima orang tewas akibat bentrokan saat demo tersebut. Aparat Venezuela juga telah menahan 233 orang lainnya terkait unjuk rasa kemarin.
Dalam daftar itu terdapat mantan pemimpin parlemen atau Majelis Nasional Hendry Ramos Allup, Luis Florido, Marianela Magallanes, Jose Calzadilla, Americo De Grazia, Richard Blanco, Freddy Superlano, Sergio Vergara, dan Juan Andres Mejia.
Mereka dituduh melakukan "pengkhianatan tingkat tinggi" dan konspirasi.
Mahkamah Agung juga meminta Majelis Konstituen-parlemen tandingan buatan Maduro--memeriksa kemungkinan pencabutan kekebalan terhadap anggotanya yang mendukung oposisi.
Sejauh ini, Majelis Konstituen telah melucuti kekebalan hukum tujuh anggotanya yang kedapatan mendukung pemberontakan dan demonstrasi oposisi pada 30 April dan 1 Mei lalu. Guaido tidak masuk dalam daftar tersebut. (rds/ayp)
Baca Kelanjutan Intelijen Venezuela Tangkap Wakil Pemimpin Oposisi : http://bit.ly/2H9ZgVQBagikan Berita Ini
0 Response to "Intelijen Venezuela Tangkap Wakil Pemimpin Oposisi"
Post a Comment