Eskalasi dimulai pada Jumat kemarin, ketika dua tentara Israel terluka oleh tembakan di dekat perbatasan Gaza. Serangan udara balasan Israel lalu menewaskan dua militan dari kelompok Hamas yang menguasai Gaza. Dua warga Palestina lain yang melakukan protes di dekat perbatasan juga dibunuh oleh pasukan Israel.
Pada Sabtu, Israel menyerang Gaza dengan serangan udara dan tembakan tank setelah gerilyawan Palestina menembakkan sekitar 150 roket ke kota-kota dan desa-desa Israel.
Militer Israel mengatakan pasukannya telah melakukan serangan terhadap lebih dari 30 target milik Hamas dan kelompok militan Jihad Islam Palestina.
Sebuah kelompok kecil bersenjata pro-Hamas Gaza, Pelindung Al-Aqsa, mengatakan salah seorang anggotanya tewas dalam serangan udara hari ini.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan enam warga Palestina lain terluka. Warga mengidentifikasi dua dari mereka sebagai militan.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan Palestina mengatakan mereka mengevakuasi sekolah-sekolah di daerah yang menjadi target Israel.
Di seberang perbatasan, sirene roket membuat warga Israel juga berlarian ke tempat-tempat perlindungan. Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan seorang wanita terluka parah oleh pecahan peluru di kota Kiryat Gat.
Situasi panas ini terjadi hanya beberapa hari menjelang bulan suci Ramadan bagi umat Islam, dan perayaan kemerdekaan Israel.
Dalam kurang dari dua pekan, Tel Aviv juga akan menjadi tuan rumah final kontes Eurovision 2019.
Mencegah eskalasi
Meskipun serangan udara Israel sebagai balasan atas roket dari Gaza sering terjadi, Israel dan Hamas telah berhasil menghindari perang besar selama lima tahun terakhir.
Para mediator dari Mesir yang dipercaya sebagai perantara gencatan senjata setelah serangan roket Hamas di utara Tel Aviv pada Maret lalu, telah berupaya mencegah meningkatnya eskalasi lebih lanjut.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan bertemu dengan kepala keamanannya hari ini untuk membahas situasi tersebut.
Juru Bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya akan "terus merespons kejahatan okupasi dan tidak akan membiarkan [Israel] menumpahkan darah rakyat kita."
Meski begitu, ia juga tidak membuat klaim eksplisit bahwa Hamas bertanggung jawab atas penembakan roket ke Israel.
Sekitar dua juta warga Palestina tinggal di Gaza, yang mengalami krisis ekonomi selama bertahun-tahun akibat blokade serta pemotongan bantuan asing. Pengangguran mencapai 52 persen, menurut Bank Dunia, dan kemiskinan merajalela.
[Gambas:Video CNN] (stu)
Baca Kelanjutan Israel Balas Roket dari Gaza dengan Serangan Udara : http://bit.ly/2VBOIqLBagikan Berita Ini
0 Response to "Israel Balas Roket dari Gaza dengan Serangan Udara"
Post a Comment