
Dilansir AFP, Kamis (9/5), kabar duka itu disampaikan oleh Duta Besar Amerika Serikat di Kolombo, Alaina Teplitz. Kondisi ini membuat jumlah korban meninggal dalam serangan itu bertambah menjadi 258 orang.
Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, menyatakan turut berduka cita karena salah satu anak buahnya turut menjadi korban meninggal dalam kejadian itu.
"Kita harus terus memerangi terorisme di seluruh dunia," kata Ross.
Decaminada yang merupakan lulusan Universitas Duke bekerja di Kemendag AS dan sedang ditugaskan di Sri Lanka. Saat kejadian, dia sedang berada di salah satu lokasi serangan bom, yakni Hotel Shangri-La.
Pemerintah Sri Lanka menyatakan seluruh tersangka dan pelaku teror bom pada Hari Paskah 21 April lalu, yang menargetkan tiga gereja beserta hotel berhasil ditangkap atau meninggal.
Pelaksana Tugas Kepala Kepolisian Sri Lanka, Chandana Wickramaratne, menyatakan aparat juga berhasil menyita sejumlah bahan-bahan pembuat bom dari para tersangka. Diduga para terduga akan menggunakannya untuk menggelar serangan teror lanjutan.
Akibat perbuatan para teroris, sekitar 500 orang luka-luka.
Pemerintah Sri Lanka sudah menyatakan kelompok Jemaah Tauhid Nasional (NTJ) dan Jemaah Agama Ibrahim (JMI) sebagai organisasi terlarang. Pemimpinnya, Zahra Hashim, diduga adalah otak serangan teror yang tewas dalam serangan di Hotel Shangri-La.
Akan tetapi, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), mengklaim bertanggung jawab atas perbuatan keji itu.
Aparat menduga serangan itu sudah direncanakan selama bertahun-tahun. (ayp/ayp)
Baca Kelanjutan Pejabat Kemendag AS Korban Bom Sri Lanka Meninggal : http://bit.ly/2H7F3PoBagikan Berita Ini
0 Response to "Pejabat Kemendag AS Korban Bom Sri Lanka Meninggal"
Post a Comment