
Sejumlah media lokal melaporkan bahwa Vasquez sempat merasa tidak enak badan dan terserang flu saat ditahan di Texas. Ia kemudian diberi obat jenis Tamiflu sebelum dipindahkan ke fasilitas Weslaco.
Sampai saat ini, masih belum jelas pula alasan Vasquez tidak dipindahkan dalam kurun waktu yang ditentukan tersebut.
Komisaris pelaksana badan bea cukai dan perlindungan perbatasan AS (CBP), John Sanders, hanya mengucapkan belasungkawa atas kematian Vasquez.
"CBP berkomitmen untuk memberikan perawatan kesehatan, keamanan, dan perawatan manusiawi bagi mereka yang berada dalam tahanan kami," katanya.
Sebelumnya, seorang bocah laki-laki berusia dua tahun asal Guatemala juga tewas di rumah sakit setelah ia dan ibunya ditahan patroli pekan lalu.
Lembaga Patroli Perbatasan AS memang sudah mendapatkan sorotan luas selama beberapa bulan terakhir terkait perlakukan terhadap tahanan imigran anak.
[Gambas:Video CNN]
Insiden ini juga menarik perhatian banyak pihak, termasuk kelompok hak asasi manusia (HAM) yang mengecam dan meminta pertanggungjawaban pemerintahan Presiden Donald Trump.
"Kami telah meminta agar pemerintahan Trump mengubah praktik penahanan yang tidak manusiawi tersebut guna mencegah terjadinya kematian tragis," demikian pernyataan Amnesty International.
(ajw/has)
Baca Kelanjutan Remaja Imigran Guatemala Tewas dalam Tahanan AS : http://bit.ly/2WWKqrbBagikan Berita Ini
0 Response to "Remaja Imigran Guatemala Tewas dalam Tahanan AS"
Post a Comment