
"Demonstrasi yang berkaitan dengan pengumuman hasil pemilu dan berlangsung sejak 21 Mei masih berlangsung. Terhitung pukul 06.00 WIB pagi ini, demo juga masih berlangsung," bunyi imbauan kedubes AS melalui situsnya itu, Rabu (22/5).
Selain AS, Australia dan Inggris juga mengeluarkan imbauan serupa. Melalui situs kedutaan besarnya di Jakarta, Negeri Kanguru memperingatkan warganya di Jakarta untuk menghindari aksi protes dan demonstrasi "yang berubah ricuh."
"Otoritas Indonesia telah memperingatkan akan ada risiko kekerasan hingga terorisme terjadi sebelum dan setelah pengumuman hasil pemilu. Sebagai antisipasi, sejumlah institusi publik termasuk situs budaya dan sekolah akan tutup sementara pada 22 Mei," demikian bunyi imbauan Kedubes Australia.
Sementara itu, Kedubes Inggris juga memperingatkan warganya yang ada di luar Jakarta untuk tetap berhati-hati lantaran "demonstrasi mungkin bisa terjadi juga di kota lainnya di Pulau Jawa dan Sumatra."
"Anda harus menghindari segala bentuk demonstrasi dan protes politik karena berisiko menjadi ricuh," demikian pernyataan Kedubes Inggris di Jakarta melalui situs resmi mereka.
Demo yang berlangsung sejak Selasa (21/5) malam itu masih berlangsung hingga Rabu pagi ini. Aparat kepolisian bahkan menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah para pedemo yang sempat melemparkan batu ke arah para personel.
Satu orang dilaporkan tewas, sementara belasan lainnya dikabarkan luka-luka akibat kerusuhan kemarin malam hingga dini hari tadi. (rds/has)
Baca Kelanjutan Ricuh 22 Mei, AS Imbau Warga Jauhi Tanah Abang dan Menteng : http://bit.ly/2X3pu20Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ricuh 22 Mei, AS Imbau Warga Jauhi Tanah Abang dan Menteng"
Post a Comment