Penembakan di Kedubes Israel untuk Yordania, 2 Orang Tewas

Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya dua warga Yordania tewas akibat penembakan di Kedutaan Besar Israel di Amman pada Minggu (23/7).

Kepolisian menyatakan, kedua warga Yordania tersebut merupakan karyawan perusahaan furnitur yang baru saja memasuki kompleks kedutaan untuk melakukan reparasi ketika penembakan terjadi.

Menurut kepolisian, selain menewaskan kedua warga Yordania itu, penembakan tersebut juga melukai satu orang Israel. Namun, kepolisian tidak dapat mengungkap identitas korban luka tersebut.

Tak lama setelah insiden itu, kepolisian langsung menutup kompleks kedutaan dan mengerahkan puluhan pasukan anti-teror ke lokasi kejadian.

"Kami sudah memulai investigasi skala besar untuk insiden ini dan memerintahkan penyelidik umum untuk memeriksa semua detail," demikian pernyataan kepolisian Yordania.

Sementara itu, Israel langsung melarang pemberitaan mengenai insiden ini. Mereka juga tak merilis pernyataan resmi terkait insiden tersebut.

Sebagaimana dilansir Reuters, kekerasan terhadap Israel sangat jarang terjadi di Yordania, negara yang bersekutu dengan AS dan menandatangani perjanjian damai bersama Tel Aviv.

Namun belakangan ini, ketegangan antara kedua negara meningkat setelah Israel memasang detekor logam di pintu masuk Masjid Al-Aqsa. Langkah ini diambil setelah insiden penembakan dua polisi Israel di dekat situs masjid tersebut pekan lalu.

Pemasangan alat pendeteksi ini dianggap sebagai upaya untuk membatasi akes menuju masjid, satu langkah yang diprotes oleh Muslim Palestina hingga mereka menggelar salat bersama di depan masjid tersebut.

Tak hanya di Palestina, protes juga disampaikan oleh sejumlah negara lain, termasuk Yordania yang sekitar tujuh juta warganya berasal dari Palestina. Mereka atau leluhurnya diusir dan pindah ke Yordania ketika perang yang membentuk Israel pecah pada 1948. (has)

Let's block ads! (Why?)