"Myanmar tidak ada diskriminasi religius sama sekali. Demikian pula militer kami, bertindak demi perdamaian dan stabilitas negara," kata Jenderal Min Aung kepada Paus Fransiskus yang sedang berkunjung ke Myanmar, seperti tercantum dalam akun Facebook Jenderal senior Myanmar itu, sejam seusai pertemuan.
"Juga tidak ada diskriminasi antara kelompok etnis di Myamar," kata Jenderal Min Aung menambahkan.
Lebih dari 620 ribu warga etnis Rohingya mengungsi dari negara bagian Rakhine, sebelah barat Myanmar menuju Bangladesh. Mereka mengaku lari dari pemerkosaan, pembunuhan dan pembakaran yang dilakukan tentara Myanmar, dimana Jenderal Min Aung Hlaing adalah panglimanya.
Kekerasan terhadap etnis Rohingya di Rakhine kian gencar setelah milisi Tentara Penyelamat Rohingya Arakan (ARSA) menyerang pos-pos polisi. Operasi pemberantasan milisi ARSA oleh militer memperburuk krisis kemanusiaan di Rakhine.
Seusai pertemuan antara Paus Fransiskus dan Jenderal Min Aung, juru bicara Vatikan mengatakan bahwa pemimpin umat Katolik dunia dan Panglima Myanmar itu membahas "tanggung jawab besar pemerintah di masa transisi ini."
Adapun Paus Fransiskus dalam beberapa kesempatan kerap menyebut etnis Rohingya sebagai saudara dan saudarinya. Paus berulang kali memohon dan mendoakan agar penderitaan saudara dan saudarinya, etnis Rohingya dan krisis yang mendera etnis mayoritas muslim di Rakhine, Myanmar itu segera berlalu. (nat)
Baca Kelanjutan Jenderal Min Aung: Tak Ada Diskriminasi Agama di Myanmar : http://ift.tt/2BronypBagikan Berita Ini
0 Response to "Jenderal Min Aung: Tak Ada Diskriminasi Agama di Myanmar"
Post a Comment