Search

Menteri Malaysia: Barisan Nasional Harus Belajar dari Trump

Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi partai berkuasa di Malaysia, Barisan Nasional, disebut-sebut harus mencontoh strategi kampanye Donald Trump saat mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016. Malaysia diperkirakan akan menggelar pemilihan umum pada Mei 2018.

Menteri Budaya dan Pariwisata Malaysia Nazri Aziz menyatakan Trump memenangkan pemilihan presiden tahun lalu karena warga Amerika bosan dengan pemimpin yang terus-menerus mengejar isu nasional, ketimbang memusatkan perhatian pada masalah sehari-hari yang dihadapi warga.

"Masyarakat setempat ingin diperhatikan dan mereka ingin pemerintah bekerja bagi mereka," kata Nazri yang juga anggota Dewan Tertinggi UMNO, partai terbesar dalam koalisi Barisan Nasional seperti dilaporkan Strait Times, Sabtu (25/11).

"Karena itulah Trump menang, karena warga Amerika sudah muak dengan presiden sebelumnya yang tampaknya sangat intelektual, tapi tidak turun ke bawah," kata dia dalam wawancara dengan media Malaysia, The Star.

Dia mengatakan Barisan Nasional harus fokus dengan apa yang bisa dilakukan sebaik-baiknya dan bekerja untuk rakyat serta melanjutkan perjuangan untuk Malaysia yang bersatu.

"Kami dikenal sebagai koalisi partai yang bekerja untuk rakyat. Ini penting dan kami harus terus melakukannya," kata Nazir.

"Setiap anggota Parlemen harus melihat dirinya sebagai pribadi, bukan Yang Mulia Anggota Dewan," kata Nazri sambil menambahkan bahwa setiap anggota parlemen harus menampilkan diri sebagai seseorang yang bisa membantu rakyat.

Sambil mengakui bahwa Barisan Nasional adalah koalisi dari partai-partai yang berdasarkan ras, Nazri menegaskan bahwa penting untuk menekankan bahwa Malaysia adalah sebuah negara bagi semua orang, tanpa memandang ras, agama atau kepercayaannya.

Dia mengakui kegagalan Barisan Nasional untuk mengatasi isu tertentu di masa lalu memberi kesempatan bagi oposisi untuk menangguk keuntungan. "Contohnya, saat kuil India di Selangor dihancurkan dan tidak ditangani dengan benar, komunitas Malaysia tertentu merasa tidak senang," kata dia. Akibatnya suara mereka pun lari ke oposisi.

Warga keturunan India di Selangor, Penang dan Perak lalu mendukung oposisi setelah insiden penghancuran kuil berusia 100 tahun di Shah Alam, di tengah perayaan Deepavali pada 2007.

Pemilihan umum 2008 pun menjadi titik balik bagi Barisan Nasional. Mereka kehilangan dua pertiga kursi di Parlemen. Kala itu mereka hanya memperoleh 51 persen suara dan 63 persen kursi Parlemen, untuk pertama kalinya.

"Untuk memenangkan pemilu, mereka harus memenangkan kepercayaan rakyat. Rakyat harus tahu bahwa kita. bekerja untuk mereka dan kita bekerja demi persatuan Malaysia," kata Nazri.

Pertengahan November lalu, Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menyatakan pemilihan umum akan digelar sekitar Mei 2018. (nat)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Menteri Malaysia: Barisan Nasional Harus Belajar dari Trump : http://ift.tt/2i59LAa

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Menteri Malaysia: Barisan Nasional Harus Belajar dari Trump"

Post a Comment

Powered by Blogger.