Lewat cuitan di akun Twitter resminya, @realDonaldTrump, mantan konglomerat real estate Amerika Serikat itu menyatakan dia tidak mau dijadikan "Person of the Year" setelah Majalah Time minta wawancara dan foto, tapi tidak memastikan dia akan dipilih.
"Saya katakan bahwa mungkin itu tidak baik dan menolaknya. Bagaimanapun, terima kasih!" kata Trump lewat akun Twitternya seperti dilaporkan AFP, Sabtu (25/11).
Majalah Time lewat akun Twitter-nya merespons dengan sopan dengan menyatakan bahwa "Presiden tidak tepat soal bagaimana kami memilih 'Person of the Year'. Time tidak berkomentar soal pilihan kami, hingga penerbitan yakni 6 Desember."
Celotehan Trump di Twitter menggelitik mantan editor Time, Richard Stengel. Dia pun menjawab cuitan Trump dengan komentar. "Saya tidak suka mengatakan ini tapi kemmungkinan itu berarti Anda bukanlah Person of the Year."
"Mereka hanya ingin mengambil foto, tapi saya yakin Anda masih menyimpan cover palsu Majalah Time," kata Stengel.
Majalah Time menganugerahkan sebutan "Person of the Year" bagi tokoh yang berpengaruh di dunia, baik maupun buruk, setiap tahunnya.
Trump pernah menjadi "Person of the Year" 2016, setelah memenangkan pemilihan Presiden Amerika Serikat dalam edisi berjudul "Presiden Negara-negara yang Terbelah di Amerika".
Trump diketahui sangat memperhatikan anugerah tersebut. Lewat akun Twitter-ny a pada 2012, 2014 dan 2015 dia mengeluh lantaran tidak dipilih.
Sejak mengumumkan bahwa dirinya mencalonkan diri menjadi Prsiden, Trump memusuhi sebagian besar media Amerika Serikat. Dia menuduh beberapa media yang kritis terhadap dia menjajakan 'berita palsu'. (nat)
Baca Kelanjutan Trump Klaim Menolak Jadi 'Person of the Year' Majalah Time : http://ift.tt/2n0avbnBagikan Berita Ini
0 Response to "Trump Klaim Menolak Jadi 'Person of the Year' Majalah Time"
Post a Comment