Desakan itu disampaikan langsung oleh Guterres saat bertemu dengan Suu Kyi di sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN d Manila, Filipina, pada Selasa (14/11).
"Sekretaris Jenderal menyoroti penguatan upaya untuk memastikan akses kemanusiaan yang aman, terhormat, sukarela, dan pemulangan berkelanjutan, juga rekonsiliasi antar-komunitas, itu akan sangat penting," demikian pernyataan PBB yang merangkum isi pertemuan tersebut.
Sejak saat itu, tercatat lebih dari 600 ribu Rohingya mengungsi ke Bangladesh. Namun, Suu Kyi selalu menekankan bahwa para pengungsi harus mengikuti prosedur yang ditentukan jika ingin kembali.
Kebanyakan pengungsi pesimistis dapat memenuhi persayaratan tersebut karena mereka tidak memiliki dokumen resmi.
Akibatnya, mereka kerap menjadi target diskriminasi dan kekerasan, seperti yang mereka alami sejak Agustus lalu.
Bentrokan itu sebenarnya dipicu oleh serangan kelompok bersenjata Pasukan Pelindung Rohingya Arakan (ARSA) ke sejumlah pos polisi dan pangkalan militer di Rakhine.
Suu Kyi yang awalnya menjadi harapan dunia untuk melakukan rekonsiliasi pun dianggap mengecewakan. Peraih Nobel Perdamaian ini sering kali bungkam mengenai masalah Rohingya, diduga karena kuatnya cengkeraman militer di dalam pemerintahan. (has)
Baca Kelanjutan Temui Suu Kyi, Sekjen PBB Desak Pemulangan Pengungsi Rohingya : http://ift.tt/2ADpl9TBagikan Berita Ini
0 Response to "Temui Suu Kyi, Sekjen PBB Desak Pemulangan Pengungsi Rohingya"
Post a Comment