Pasukan Pemerintah Suriah Tingkatkan Tekanan pada Pemberontak

Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan pemerintah Suriah makin menekan kelompok pemberontak di barat laut provinsi Idlib. Pasukan yang didukung oleh pesawat tempur Rusia sudah sejak Senin lalu menyerang kawasan perbatasan provinsi Idlib dan Hama itu.

Pertempuran meningkat pada Kamis. Ini sinyal bahwa pemerintah dan sekutunya berniat memulai serangan besar untuk mengambil alih Idlib dari tangan pemberontak yang didominasi bekas afiliasi Al Qaidah.

Menurut Syrian Observatory for Human Rights, pada serangan Sabtu (30/12), pasukan pemerintah mengambil alih beberapa desa dan kawasan sekitarnya.

Sedang kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengatakan pasukan rezim telah mengambil alih lima desa dan kawasan yang sangat strategis di timur laut Provinsi Hama.

Koresponden kantor berita AFP mengatakan warga sipil terus mengungsi dari area pertempuran menuju utara ke ibu kota provinsi Idlib. “Kami jadi target serangan lebih dari sekali, kami tak bisa lebih lama di sini,” kata Abu Ahmed, pria 60 tahunan yang berasal dari tenggara Idlib.

Dia mengungsi tanpa tahu mau menuju ke mana. Dia pergi meninggalkan tanah dan rumahnya. “Sulit menjelaskan rasanya, meninggalkan semua itu dalam usia ini,” kata dia.

Di daerah Maaret al-Numan, orang-orang mendirikan tenda. “Kami mengungsi demi anak-anak, mereka sangat ketakutan dengan bom dan serangan udara,” tutur Abu Khaled, pria 30 tahunan, berasal dari Hama.

Sejak serangan meningkat pada Kamis lalu, sebanyak 32 tentara dan anggota paramiliter tewas. Sedang dari kubu pemberontak Fateh al-Sham, 29 orang tewas. Sebanyak 21 warga sipil juga jadi korban.

Pasukan pemerintah ingin segera menguasai daerah tenggara Idlib. Dengan begitu mereka bisa sepenuhnya menguasai jalan yang menghubungkan ibu kota Damaskus ke Aleppo yang sudah dikuasai pemerintah.

Rusia mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad sejak 2015. Mereka membantu Assad dan pasukannya mengambil alih daerah yang sebelumnya dikuasai pemberontak, termasuk Aleppo.

Pasukan Suriah di bawah pimpinan Jenderal Suheil Hassan, yang sebelumnya berada di garis depan pertempuran melawan ISIS di timur Suriah, memimpin serangan ke Idlib.

“Setelah menyelesaikan ISIS, pasukan rezim sekarang berkonsentrasi pada operasi di Idlib,” tutur Abdel Rahman dari Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris itu.

(ded/ded)

Let's block ads! (Why?)