Search

Negara Barat Kecam Rusia karena Ganggu Demokrasi

Jakarta, CNN Indonesia -- Para pejabat Eropa dan Amerika Serikat telah lama terbelah soal kebijakan luar negeri Presiden Donald Trump. Namun, pada pekan ini mereka menemukan kesamaan sikap terhadap Rusiadan mengecam negara tersebut karena diam-diam mengganggu demokrasi Barat.

Setidaknya secara publik, Rusia jadi pihak yang banyak menerima kritik di Konferensi Keamanan Munich, Jerman, terutama karena mengintervensi pemilihan umum AS 2016 dan mencaplok Crimea dari Ukraina, 2014 lalu.

Untuk negara-negara Barat, kesamaan ini menandakan perubahan setelah dibayangi retorika Trump soal "America First," pernyataannya yang plinplan soal NATO dan Uni Eropa, keputusan menarik AS dari perjanjian iklim Paris dan langkahnya menolak mengakui kepatuhan Iran pada kesepakatan nuklir 2015.

Dalam acara tahunan itu, para pembuat kebijakan AS tampak marah pada Moskow yang terus membantah ikut campur dalam pemilu.

"Saya takjub bahwa ... Rusia datang, mereka mengirim seseorang setiap tahun hanya untuk menampik fakta-fakta," kata Direktur Intelijen Nasional Dan Coats soal kehadiran Rusia dalam acara tersebut.

Namun, meski kemarahan terhadap Rusia muncul di Munich, para pejabat dan diplomat Negara Barat juga terpaksa mengakui bahwa Rusia berperan besar dalam penyelesaian sebagian besar konflik dunia.

Dari timur Ukraina hingga Korea Utara, status Rusia merupakan kekuatan nuklir. Intervensi militernya di Suriah dan veto di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bisa diartikan upaya apapun mesti melibatkan Moskow, kata para pejabat.

Di balik layar, para diplomat menyatakan ada nada yang berbeda, sebagaimana ditunjukkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg yang bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di hotel Bayerischer Hof.

"Ada jaringan diplomatik yang bekerja," kata senator Rusia, Aleksey Pushkov, merujuk pada kontak untuk menyelesaikan perang saudara Suriah yang melibatkan Moskow, Ankara, Washington dan Tel Aviv. "Itu sesuatu yang, jika digunakan secara efisien, bisa mencegah konfrontasi lebih besar."

Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel beberapa kali bertemu dengan Lavrov, menawarkan prospek meringankan sanksi ekonomi yang dijatuhkan atas peran Moskow di timur Ukraina dan menyebut Rusia sebagai rekan "tak tergantikan" dalam upaya global mencegah proliferasi senjata nuklir.

(aal)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Negara Barat Kecam Rusia karena Ganggu Demokrasi : http://ift.tt/2Cx1uch

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Negara Barat Kecam Rusia karena Ganggu Demokrasi"

Post a Comment

Powered by Blogger.