"Pemerintah percaya diri terkait pencalonan di DK PBB sebab sejauh ini suara dukungan yang kita galang sudah cukup melebihi ambang batas dua pertiga dari suara yang dibutuhkan jika ingin menduduki kursi di DK PBB," ujar Direktur Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata Kemlu RI, Grata Endah Werdaningtyas.
Grata mengatakan bahwa pemerintah percaya diri dalam pencalonan kali ini karena Indonesia sudah memiliki banyak pengalaman dan kontribusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan global.
Pemilihan anggota tidak tetap DK PBB akan berlangsung pada Juni mendatang. Indonesia bersaing dengan Maladewa untuk mewakili kawasan Asia Pasifik.
Sementara itu, Jerman, Belgia, dan Israel akan bersaing untuk mewakili Eropa Barat. Argentna dan Republik Dominika akan merepresentasikan Amerika Latin, serta kawasan Afrika diwakili Afrika Selatan dan Namibia.
"Mungkin ini sedikit berandai-andai, tapi jika Indonesia terpilih menjadi anggota non-permanen DK PBB 2019-2020, kami ingin meningkatkan kontribusi bagaimana mekanisme PBB bisa fokus dalam mencegah konflik. Kita sudah punya concept papernya," kata Grata.
Menurut Grata, selama ini PBB sudah menjalankan banyak misi perdamaian, tapi tak cukup mengurangi konflik. Di sisi lain, operasi perdamaian itu menghabiskan banyak tenaga dan biaya.
"Kita harus move on dari pandangan ini dan mulai mengarah ke pembangunan perdamaian. Di belakangnya, kita juga harus melakukan upaya antisipasi konflik baru atau eskalasi konflik yang sudah ada. Ini yang ingin diangkat Indonesia," ujar Grata. (has)
Baca Kelanjutan RI Klaim Dapat Cukup Dukungan untuk Jadi Anggota DK PBB : http://ift.tt/2GCR4udBagikan Berita Ini
0 Response to "RI Klaim Dapat Cukup Dukungan untuk Jadi Anggota DK PBB"
Post a Comment