
"Pangkalan operasi rudal Sino-ri dan rudal Nodong yang ditempatkan di lokasi ini sesuai dengan strategi militer nuklir Korea Utara dengan nuklir tingkat operasional atau nuklir konvensional dengan kemampuan serangan," demikian laporan Center for Strategic and International Studies (CSIS), Senin (21/1).
Temuan ini muncul tiga hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia "menantikan" pertemuan selanjutnya untuk membahas denuklirisasi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada akhir Februari mendatang.
Laporan tersebut mencatat bahwa pangkalan operasi rudal seharusnya bisa menjadi subjek deklarasi, verifikasi, dan pembongkaran dalam kesepakatan denuklirisasi.
"Korea Utara tidak akan menegosiasikan hal-hal yang tidak mereka ungkapkan," kata Victor Cha, salah satu penulis laporan.
"Sepertinya mereka sedang melakukan sebuah permainan. Mereka masih akan memiliki semua operasional (nuklir) ini, bahkan jika mereka sudah menghancurkan fasilitas nuklir yang mereka ungkap."
Menurut laporan CSIS itu, pangkalan ini menampung unit seukuran resimen yang dilengkapi dengan rudal balistik jarak menengah Nodong-1.
Laporan itu juga menjabarkan sejumlah citra satelit sejak 27 Desember lalu yang menunjukkan pintu masuk ke ruang bawah tanah, tempat berlindung, dan sebuah markas besar.
Markas ini adalah satu dari 20 pangkalan tak dilaporkan oleh Korut yang diungkap CSIS pada November lalu.
Reuters sudah meminta respons dari Gedung Putih, tapi belum direspons. (syf/has)
Baca Kelanjutan Korut Dilaporkan Punya Markas Rudal Balistik Rahasia : http://bit.ly/2HzOLx8Bagikan Berita Ini
0 Response to "Korut Dilaporkan Punya Markas Rudal Balistik Rahasia"
Post a Comment