
Janji dramatis tersebut ia ungkapkan hanya dua jam sebelum anggota parlemen memulai pemilihan suara mencari rencana alternatif Brexit.
May mengatakan dia tidak akan memimpin negara itu dalam perundingan tentang hubungan masa depan Inggris dengan Uni Eropa, begitu Inggris keluar dari blok.
"Ini adalah waktu pengujian bagi negara kita dan partai kita. Kita hampir sampai," kata May pada pertemuan tertutup di parlemen seperti dikutip dari AFP, Kamis (28/3).
"Saya tahu ada keinginan untuk pendekatan baru - dan kepemimpinan baru - pada fase kedua negosiasi Brexit dan saya tidak akan menghalangi itu. Tetapi kita perlu menyelesaikan kesepakatan dan memberikan Brexit. Saya siap untuk meninggalkan pekerjaan ini lebih awal dari yang saya maksudkan untuk melakukan apa yang benar bagi negara kita dan partai kita," tambahnya.
Sementara itu, pendukung Top Brexit Boris Johnson yang kemungkinan besar akan menggantikan May mengatakan kepada sesama anggota parlemen bahwa ia akan memilih kesepakatan yang ditawarkan May setelah pengumuman itu.
Pengunduran May juga muncul tak lama setelah parlemen mengambil alih proses Brexit untuk satu hari dan akan menentukan sejumlah pilihan terkait Brexit melalui serangkaian pemungutan suara.
Salah satu keputusan penting yang harus diambil adalah mengenai hubungan antara Inggris dan Uni Eropa di masa depan. Sebelumnya, May terus menekankan kepentingan Inggris untuk tetap menjalin hubungan ekonomi sedekat mungkin dengan Uni Eropa.
Namun, sejumlah pihak ingin Inggris benar-benar keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun, satu langkah yang memicu kekhawatiran para pebisnis. Akibat kisruh negosiasi antara pemerintah dan parlemen, pekan lalu May meminta Uni Eropa menunda proses Brexit.
Meski Uni Eropa menyetujui permintaan May, blok tersebut sudah menyiapkan sejumlah langkah jika Inggris memutuskan untuk keluar tanpa kesepakatan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "May Janji Mundur Bila Parlemen Inggris Setujui Usulan Brexit"
Post a Comment